Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:13 WIB
Detail
ArtikelOprah Winfrey: Bukan Derita yang Saya Bagi, Tapi Cara Berlari Mengejar Mimpi  
Oleh: Laksono, Mayong S.
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Intisari (Pusat) vol. 45 no. 541 (Aug. 2008), page 165-179.
Topik: Oprah Winfrey
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: II52
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelJangan bayangkan Oprah Winfrey dengan berlian gemerlap memandu acara bincang-bincang televisi yang tetap populer hingga tahun ke-24 penayangannya - dan disiarkan di 122 negara. Jangan gambarkan ia sebagai perempuan selebriti terkaya meski menyumbang lebih dari AS $ 50 juta bagi sekolah dan perempuan miskin di Amerika Serikat (AS) dan Afrika. Jangan lihat keberhasilannya mempengaruhi Senat AS untuk membuat UU Perlindungan Anak, atau membujuk orang untuk memilih Barack Obama sebagai calon Presiden AS. Lihatlah ia sebagai perempuan lajang dengan masa lalu yang sangat pilu. Lahir di luar nikah, tumbuh dalam masa diskriminasi ras masih dominan, dilecehkan dan diperkosa hingga punya anak pada usia 14 tahun. Beruntung ia sangat menyukai sekolah - sesuatu yang melepaskannya dari penderitaan. Berikut ini kisah hidupnya yang dirangkum dari tiga buku, Up-Close: Oprah Winfrey karya Ilene Cooper (2007), Finding Oprah's Roots, Finding Your Own (Henry Louis Gates, Jr., 2007), dan Oprah Winfrey (Wil Mara, 2005).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)