Dalam rangka mengembangkan usaha, perusahaan membutuhkan dana. Salah satu caranya yakni dengan menerbitkan saham. Namun sebelum saham suatu perusahaan dapat diperjualbelikan di pasar modal (bursa efek), maka saham perusahaan yang akan go public tersebut harus terlebih dahulu ditawarkan di pasar perdana. Kemudian baru saham tersebut masuk di bursa efek (pasar sekunder). Perbedaan harga dapat terjadi di kedua pasar tersebut. Jika harga yang terjadi di pasar perdana lebih rendah daripada pasar sekunder maka disebut sebagai underpricing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas underwriter dan kualitas emiten yang diwakilkan oleh ukuran penawaran, umur perusahaan dan Return on Assets terhadap underpriced IPO.Peneliti mengambil semua populasi dari perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta pada periode 2000-2005 dan mengalami underpricing. Data yang dipakai adalah Data sekunder yang berupa prospektus perusahaan terkait saat IPO dan data harga penutupan yang terdapat pada Capital Market Directory. Peneliti menggunakan analisis regresi dan menggunakan program SPSS 11.5 dalam meneliti pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana, variabel umum perusahaan dan ukuran penawaran tidak mempengaruhi tingkat underpriced IPO, sedangkan ROA dan kualitas underwriter mempengaruhi tingkat underpriced IPO. |