Bridal THE SILK adalah salah satu dari sekian banyak bridal yang ada di Indonesia. Dengan kehadiran THE SILK sampai saat ini, penulis tertarik untuk mengetahui asosiasi-asosiasi apa saja yang membentuk brand image dan bagaimana persepsi kualitas Bridal The Silk. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan non probability sampling method, dan pemilihan responden dengan menggunakan convenience sampling. Untuk menganalisa brand association, digunakan rumus Cochran Q Test, dengan memberikan pertanyaan tertutup pada limapuluh responden wanita yang telah menggunakan jasa bridal THE SILK. Sedangkan untuk menganalisa perceived quality digunakan skala 5 tingkat (Likert) yang di gambarkan dengan Diagram Kartesius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bridal THE SILK memiliki 4 asosiasi yang membentuk brand image yang sangat kuat, yaitu model gaun yang unik (92%), ruangan dan display yang teratur (98%), pelayanan yang baik (94%) serta gaun nyaman dipakai (96%). Konsumen merasa belum puas, hal ini dapat di lihat dari rata-rata tingkat kepentingan (4.56) lebih besar dari pada tingkat kinerja (4.39). Selain itu didapat pula hasil dari yang diperoleh dari diagram kartesius bahwa faktor yang dinilai telah berhasil dilaksanakan dengan baik adalah peformance bahan dan warna gaun; conformance gaun siap pakai; style dan design yang nyaman dan elegan. |