Maksud dan tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis sejauh mana harga pasar saham yang ditawarkan di Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) selama periode 2000 – 2002 telah mencerminkan nilai layaknya, berdasarkan hasil analisis atas kinerja keuangan selama periode tersebut dan dikaitkan dengan pergerakan nilai saham Perseroan di BEJ. Penelitian yang telah dilakukan penulis guna memperoleh data – data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan di perpustakaan Universitas Katolik Atma Jaya dan BEJ. Selain itu, penulis juga melakukan tinjauan langsung ke Perusahaan, dalam hal ini adalah PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Berdasarkan hasil perhitungan Earnings Per Share yang dilakukan penulis untuk tahun 2000 – 2002 dan penetapan Price to Earning Ratio ( PER ) berdasarkan atas analisis resiko usaha dan resiko keuangan Perseroan, penulis memperoleh nilai Fair Market Price ( FMP ) Perseroan sebesar Rp7.995 dengan interval berkisar dari Rp6.379 sampai dengan Rp9.611 atas dasar tingkat keyakinan 90% ( a % 10 = ). Harga pasar saham selama periode tahun 2000 – 2002 tidak berada dalam kisaran nilai FMP-nya. Hal ini terjadi karena kecenderungan Perseroan yang bersifat tidak likuid karena kepemilikan saham Perseroan dari pihak asing yang memutuskan untuk tidak memperjualbelikan saham yang dimilikinya karena melihat saham Perseroan ini baik, dengan tingkat PER 4x dan Market to Book Ratio sebesar 1,31x. Hal ini berdampak pada sedikitnya jumlah saham Perseroan yang diperjualbelikan di pasar sekunder. Penulis mengusulkan agar Perseroan menyusun Long Range Plan untuk 5 ( lima ) tahun mendatang yang digunakan sebagai tolak ukur dalam pembuatan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, guna memantau kinerja Perseroan yang akan mempengaruhi nilai layak sahamnya. Untuk dapat mengurangi resiko usaha dan resiko keuangan, Perseroan hendaknya memperluas pangsa pasarnya di dalam dan luar negeri dengan secara berkesinambungan melakukan promosi untuk mempertahankan brand image, meminimalisir resiko valuta asing atas posisi mata uang yang dimiliki, dengan melakukan currency option serta pengendalian harga pokok produksi melalui kontrak berjangka atas pembelian persediaan bahan baku khususnya yang masih impor dan melakukan lindung nilai atas harga belinya. Perlu dibuat skala prioritas atas capital expenditures serta melakukan usaha – usaha untuk menekan biaya – biaya penjualan, umum, dan administrasi. |