Dewasa ini, pertumbuhan dunia usaha semakin pesat setiap harinya, sehingga persaingan yang tercipta didalamnya pun, juga semakin berkembang. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan didalam dunia usaha yang semakin menghimpit, setiap perusahaan harus memiliki sebuah strategi yang tepat dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis yang ada, sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi mereka. Perusahaan juga diharapkan memiliki kemampuan dalam menganalisa alternatif-alternatif yang tersedia dan memilih alternatif yang terbaik dari seluruh alternatif-alternatif yang tersedia tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Salah satu contohnya adalah dalam pemanfaatan kapasitas mengganggur, perusahaan dihadapkan dalam pemilihan keputusan apakah menerima atau menolak suatu pesanan khusus untuk memanfaatkan kapasitas mengganggur tersebut. PT X adalah sebuah perusahaan manufaktur yang menghasilkan sebuah produk jadi berupa payung. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT X menggolongkan biaya-biaya berdasarkan fungsi pokok dari kegiatan operasional yang terjadi didalam perusahaan, yaitu: Biaya Produksi dan Biaya Non-Produksi. Biaya Produksi antara lain terdiri dari : Biaya Bahan Baku Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik. Sedangkan Biaya Produksi Non-Produksi terdiri dari Biaya Pemasaran dan Biaya Umum dan Administrasi. Didalam perhitungan harga pokok berkenaan dengan keputusan dalam menerima atau menolak order khusus, perusahaan menggunakan metode Full Costing, dimana perusahaan membebankan semua biaya yang terjadi, baik biaya yang bersifat tetap ataupun biaya yang bersifat variabel. Melalui penelitian ini, penulis mencoba melakukan suatu penilaian apakan keputusan yang diambil oleh perusahaan sehubungan dengan adanya pesanan khusus sudah tepat. Penulis juga berharap dapat memberikan saran yang mungkin berguna bagi PT X, sehingga apabila terdapat kekurangan, dapat dengan segera dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat mempertahankan kinerja perusahaan. |