Date rape di Indonesia masih merupakan hal yang baru, namun pada kenyataannya sudah banyak kasus perkosaan dengan latar belakang hubungan korban dan pelaku sebagai teman, kenalan, maupun pacar, yang dikenal dengan date rape ini yang terjadi di sekitar kita. Dalam membahas tentang date rape yang terjadi di Jakarta Selatan, terlebih dahulu harus dilihat perkembangannya, yakni meneliti perkembangan date rape selama beberapa tahun, yaitu 2003-2005, kemudian mencari faktor-faktor penyebab terjadinya date rape. Kemudian setelah ditemukan faktor-faktor penyebabnya, maka dapat diketahui pula upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menanggulangi date rape. Permasalahan date rape ini dibahas melalui perspektif kriminologi yang memandang kejahatan date rape sebagai fenomena sosial. Perkembangan date rape, di Jakarta Selatan khususnya masih jarang terjadi karena sebagian besar kasus date rape tidak dilaporkan ke kepolisian. Hal ini selain disebabkan karena date rape merupakan hidden crime, tetapi juga para korban date rape seringkali tidak menyadari bahwa telah dilakukan date rape terhadapnya, maupun enggan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Faktor-faktor penyebab terjadinya date rape tersebut dapat terjadi melalui faktor internal, yang datang dari dalam diri manusia, maupun faktor eksternal, yaitu faktor-faktor dari luar diri manusia. Dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan date rape, maka ditemukan upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya date rape, yaitu perlu dilakukan upaya-upaya penanggulangan date rape yang melibatkan kerjasama banyak pihak, tidak hanya oleh pihak kepolisian melainkan juga peran serta masyarakat terutama peran serta keluarga. Masing-masing pihak tersebut melakukan upaya pencegahan dengan cara mereka masing-masing dan kapasitas mereka masing-masing. |