Penelitian ini dimaksudkan untuk bisa menemukan suatu pola pengembangan sistem manajerial dan perilaku inovatif karyawan perusahaan BUMN yang dewasa ini banyak mendapat sorotan karena kinerja perusahaan yang kurang mampu bersaing di jaman globalisasi. Ini nampak dalam pembentukan susunan kabinet pembangunan tahun 1998 dimana untuk pertama kalinya dibentuk menteri negara pemberdayaan BUMN. Artinya kinerja perusahaan-perusahaan BUMN sudah dalam taraf yang sangat mengkawatirkan atau jauh dari yang diharapkan pemerintah. Padahal perusahaan BUMN adalah perusahaan yang dibawah kendali pemerintah karena bidang usaha yang mereka jalankan umumnya mengelola usaha yang hasilnya menjadi kebutuhan vital masyarakat banyak. Untuk itu perusahaan BUMN perlu dicarikan cara-cara baru yang efektif dan efisien sehingga kemampuan mereka yang tenggelam karena kemajuan jaman ini dapat muncul dalam format baru yang bisa bersaing sesuai laju pertumbuhan ekonomi bangsa. Sumbangan pemikiran seperti ini akan sangat besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Sasaran pokok dalam penelitian ini pertama, dimaksudkan untuk dapat menemukan model asli yang dimiliki perusahaan BUMN dalam menjalankan bisnis mereka saat ini. Kedua, menemukan suatu model intervensi yang relevan untuk meningkatkan perilaku inovatif mereka dalam menjalankan usahanya. Untuk mewujudkan target yang sudah ditetapkan tersebut maka pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah Research And Development, yaitu suatu penelitian yang ditindakianjuti dengan pengembangan suatu model melalui siklus proses "Aksi-Refleksi-Evaluasi dan Inovasi" dalam suatu rangkaian kegiatan yang sistimatis. Pada tahap pertama, dilakukan penelitian dan pengkajian untuk menghasilkan suatu gambaran yang utuh tentang arti kerja bagi pihak manajerial dan karyawan perusahaan BUMN, metode dan cara mereka mengoperasikan usaha, motivasinya untuk memajukan bidang usaha, serta bagaimana pihak manajerial dan karyawan perusahaan BUMN memandang masa depan. Di tahap pertama ini juga dimaksudkan untuk menemukan gambaran yang menjadi landasan mentalitas dalam menjalankan usahanya saat ini. Temuan-temuan seperti ini akan dijadikan pijakan dalam membuat model baru sistem pengembangan perilaku inovatif dalam menjalankan usaha. Di tahap kedua (tahap aksi), bersama dengan pihak manajerial perusahaan BUMN dilakukan uji coba dalam mencari bentuk baru model pendidikan inovatif yang lebih relevan dengan tuntutan era globalisasi, namun tetap memperhatikan dimensi susiobudaya perusahaan BUMN. Pada tahap ini juga, melalui orang-orang kunci yaitu pihak manajerial di perusahaan BUMN yang telah mengikuti pelatihan pengembangan perilaku inovatif, akan dilakukan transformasi sistem dan nilai-nilai yang sesuai dengan situasi masa kini dan masa yang akan datang. Juga akan dicobakan pengenalan sistem dan nilai-nilai baru dalam menumbuhsuburkan perilaku inovatif agar mereka selalu mampu mencari peluang baru sehingga mereka berhasil di masa yang akan datang. Tahap ketiga (tahap refleksi dan evaluasi) adalah tahap pengkajian sekaligus penyimpulan hasilltindakan. Tahap ini dilakukan setiap kali aksi berlangsung dan juga terhadap keseluruhan aksi yang akan dijalankan. |