Pada umumnya tujuan pendirian suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba seoptimal mungkin. Hal ini dikarenakan laba yang dicapai merupakan tolok ukur untuk menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, manajemen perlu membuat perencanaan laba dengan akurat guna mencapai target perusahaan yaitu target laba. Salah satu alat ukur yang dapat diterapkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan laba adalah analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis atau analisis CVP). Analisis CVP menunjukkan keterkaitan antara biaya, volume penjualan, dan laba. Dengan demikian, perlu adanya pembahasan mengenai pengertian biaya, volume, laba, serta konsep dari analisis CVP agar dapat melakukan analisis CVP. Oleh karena itu, penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai perencanaan laba pada PT MILANO Tama Garmindo dengan menggunakan metode studi kasus untuk pengumpulan datanya. PT MILANO Tama Garmindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen. Kegiatan utamanya adalah memproses kain menjadi pakaian jadi, khususnya kemeja pria (98%). Sebagai suatu perusahaan yang ingin terus meningkatkan usahanya, salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah menggunakan analisis CVP sebagai alat perencanaan laba. Analisis CVP bermanfaat untuk menetapkan strategi jangka pendek perusahaan dan untuk mengambil keputusan terbaik dari berbagai pilihan alternatif yang tersedia. Selain itu, analisis CVP juga berguna untuk membuat proyeksi-proyeksi tentang besarnya biaya, volume penjualan, dan laba yang diinginkan sehingga peluang kemampuan produk perusahaan untuk bersaing di pasaran dapat diperhitungkan terlebih dahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pada tahun 2005, perusahaan telah berada jauh di atas titik impas, karena jumlah unit penjualan melebihi besarnya unit pada BEP. Dengan adanya kenaikan anggaran biaya variabel sebesar 10% dan kenaikan laba sebesar 5% untuk perencanaan laba pada tahun 2006 menyebabkan kenaikan pada titik impas, laba, penjualan yang dianggarkan, dan MOS. Kenaikan pada tingkat laba dan penjualan yang dianggarkan menyebabkan penurunan operating profit margin. Dengan demikian, penerapan analisis CVP telah memberikan gambaran kepada manajemen mengenai situasi dan kondisi perusahaan, sehingga dapat memberikan kebijakan yang akurat bagi manajemen untuk mencapai target laba perusahaan. |