Penilaian kinerja keuangan adalah hal yang mutlak untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Manfaatnya tidak hanya digunakan oleh internal manajemen perusahaan, melainkan juga oleh pihak investor dan kreditor. Paramater pen ilaian kinerja keuangan yang seringkali digunakan adalah metode konvensional, seperti Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dana rasio keuangan lainnya. Penilaian kinerja keuangan ini dilatarbelakangi rencana ORIX Corp. (Jepang) untuk menjajaki kemungkinan penyertaan modal pada industry perkebunan di Indonesia, sebelum dilakukanmya analisis lanjutan Capital Budgeting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) periode tahun 2002 hingga 2004. Selama ini ORIX Corp. melalui PT. ORIX Indonesia Finance hanya memberikan pembiayaan (financing) saja kepada LSIP untuk heavy equipments dan truck s. Proses penelitian dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio keuangan kedua perusahaan yang bersumber dari data laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik PriceWaterHouseCooper (PWC). Penilaian kinerja menunjukkan, dalam banyak aspek keuangan (Likuiditas, Manajemen aktiva, Manajemen Hutang, Profitabilitas, dan Nilai Pasar) AALI memiliki lebih banyak keunggukan daripada LSIP. Artinya kinerja keuangan AALI lebih baik dan cenderung lebih diminati oleh calon investor maupun kreditor dibandingkan LSIP. Selama periode pengamatan AALI mampu memberikan return bagi pemegang saham, namun halnya LSIP justru menimbulkan kerugian bagi pemegang saham akibat kerugian restrukturisasi hutang. Dari analisis rasio keuangan di awal didapatkan bahwa tahun 2004 merupakan tahun dengan pencapaian kinerja terbaik untuk AALI dengan ROE = 43,10% dan ROA = 25,72%. Namun menjadi tahun yang cukup buruk bagi kinerja keuangan LSIP dengan ROE = -56,61% dan ROA = -11,28%.Di dalam penelitian juga digunakan analisis Du Pont untuk melihat penyebab baik / buruknya kinerja perusahaan. Hasil analisis Du Pont menujukkan penyebab semakin baiknya ROE AALI adalah kenaikan ROA, kenaikan marjin laba bersih, kenaikan laba bersih, peningkatan persentase biaya yang relatif kecil dibandingkan peningkatan penjualan. Sedang kan penyebab nilai minus ROE LSIP adalah turunnya ROA, turunnya marjin laba bersih, terjadinya kerugian bersih yang besar dan kenaikan total biaya yang lebih besar dari penjualan itu sendiri. Di akhir penelitian, muncul suatu saran bagi AALI untuk lebih memberdayakan fasilitas pinjaman jangka pendek mengingat biaya pengadaan yang lebih ringan daripada pinjaman jangka panjang. Bagi LSIP perlu banyak melakukan pembenahan internal untuk memperbaiki kinerjanya agar dapat menghindar dari kerugian. Bagi ORIX Corp. selaku peminat investasi di bidang perkebunan, dapat melakukan analisis Capital Budgeting terhadap AALI untuk melihat proyeksi keuntungan dan resiko di masa mendatang. |