Pengukuran kinerja keuangan merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh setiap perusahaan. Penilaian kinerja keuangan yang selama ini umum digunakan adalah metode konvensional, seperti rasio-rasio profitabilitas, yaitu dengan menghitung Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), maupun Return on Investment (ROI). Metode penilaian kinerja tersebut kemudian disempurnakan lagi dengan metode Economic Value Added (EVA) yang melibatkan Cost of Equity dalam perhitungannya. Economic Value Added berasal dari konsep surplus ekonomi yang sudah lama digunakan. Konsep ini diperkenalkan oleh G. Bennet Steward dan Joeh M Stern yang bekerja sebagai analisis keuangan di Amerika Serikat. Konsep EVA sudah banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, tetapi di Indonesia konsep ini masih jarang digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan metode rasio-rasio profitabilitas dari metode EVA. Objek penelitian yang digunakan adalah PT Kalbe Farma, Tbk dan PT Tempo Scan Pacific, Tbk untuk periode tahun 2001-2005. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode EVA dapat diketahui bahwa kinerja keuangan PT Kalbe Farma, Tbk yang terbaik adalah pada tahun 2005 sedangkan yang terburuk adalah kinerja keuangan tahun 2001. Dari kinerja keuangan PT Tempo Scan Pacific, Tbk yang terbaik adalah tahun 2002 sedangkan yang terburuk adalah tahun 2001. Dari penilaian kinerja keuangan di kedua perusahaan dengan menggunakan metode Economic Value Added ini dapat disimpulkan bahwa investor akan lebih untung apabila memilih PT Kalbe Farma, Tbk karena dari perhitungan EVA nya terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, sedangkan pada PT Tempo Scan Pacific, Tbk grafik EVA nya terlihat lebih berfluktuasi, ini berarti perusahaan tersebut belum mampu memberikan peningkatan kekayaan bagi para pemegang sahamnya. |