Anda belum login :: 24 Nov 2024 11:45 WIB
Detail
ArtikelPengembangbiakan Bacillus thuringiensis H-14 Galur lokal menggunakan media air cucian beras dan patogenisitasnya terhadap jentik Culex quinquefasciatus  
Oleh: Yuniarti, R.A. ; Blondine Ch.P.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan vol. 17 no. 04 (2007), page 14.
Topik: Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal; Culex quinquefasciatus; media air cucian beras
Fulltext: M45 Vol 17, No 4 Des (2007) p14.PDF (530.94KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM81
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M32.K.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelBacillus thuringiensis H-14 telah banyak digunakan dalam pengendalian vektor penyakit, namun memerlukan biaya yang relatif mahal. Penggunaan media air cucian beras dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengembangbiakan Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal. Penelitian ini bertujuan mengembangbiakan Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal dalam media air cucian beras dan mengevaluasi patogenisitasnya terhadap jentik nyamuk Culex quinquefasciatus di laboratorium. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai Desember 2005 di laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga. Sampel penelitian adalah jentik Cx. quinquefasciatus instar III akhir, dan media yang digunakan adalah air cucian beras Mentik, Pandanwangi dan C4 super. Pengambilan sampel dilakukan secara completely randomized sampling dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Data kematian jentik sebesar 90% (LC90) setelah 24 jam pengamatan, dianalisis dengan menggunakan analisis probit dan program SPSS 10.0 menggunakan univariate analysis of variance. Untuk mengetahui perbedaan kemaknaan antar berbagai perlakuan digunakan uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa dosis terendah Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal pada media air cucian beras C4 super yang membunuh jentik Cx. quinquefacsiatus 90% (LC90) setelah 24 jam pengamatan adalah sebesar 3,38 ppm. Jumlah sel dan spora hidup Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal yang paling banyak adalah media air cucian beras C4 super (20,5 x 106 sel/ml dan 22,7 x 106 spora/ml) dan paling sedikit pada media air cucian beras pandanwangi (6 x 106 sel/ml dan 6,3 x 106 spora/ml). Efek residu Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal pada LC90 pada media air cucian beras Mentik, Pandanwangi dan C4 super masing-masing sebesar 5 hari, 3 hari dan 5 hari. Kematian jentik Cx. quinquefasciatus setelah 24 jam pengamatan pada ketiga media pertumbuhan dan berbagai konsentrasi Bacillus thuringiensis H-14 galur lokal menunjukan adanya perbedaan kemaknaan (p<0,05).
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)