Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:35 WIB
Detail
BukuAnalisis Pengaruh biaya Kualitas terhadap harga dan ongkos produksi (Studi kasus : PT. Inti Pantja Press industri)
Bibliografi
Author: Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor); Yonathan, Andreas
Topik: Biaya kualitas; batas toleransi; metode Taguchi Insentive Region of Quality Loss Function
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2007    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Andreas Yonathan's 1 Undergrsduate Theses.pdf (1.58MB; 15 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-247
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Dewasa ini terjadi perubahan pandangan mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan performance yang baik tetapi juga harus memenuhi kriteria kepuasan konsumen.Dengan adanya kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. PT. IPPI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kendaraan roda empat yaitu dalam pembuatan press part dan chassis.Terdapatnya divisi handwork/rework menandakan bahwa PT. IPPI sangat berkomitmen untuk menjaga dan memperhatikan mutu produk. Besarnya biaya kualitas pada periode September – Oktober 2006 di PT. IPPI adalah sebesar Rp 59.930.896,-, 42,41% dari biaya tersebut adalah biaya kegagalan dan 57,59 % adalah biaya pengendalian. Karakteristik kualitas pada stasiun kerja bending di lini pipe bender PT. IPPI mengikuti karakeristik nominal is the best dari fungsi kerugian kualitas Taguchi (Taguchi Quality Loss Function) yaitu karakterisitik yang mencapai suatu nilai target yang telah ditetapkan dengan variansi produk yang rendah. Sehubungan dengan diterapkannya karakteristik tersebut, setiap produk memiliki nilai target dalam hal ini 5,0mm berikut dengan toleransi dari nilai target yakni +3,0mm yang masih diperbolehkan. Upaya mencari titik keseimbangan antara produsen dan konsumen dilakukan dengan menyetarakan ongkos yang dikeluarkan produsen dengan kerugian maksimum yang diterima oleh konsumen menghasilkan batas toleransi +1,13mm. Penetapan batas – batas toleransi yang lebih sempit akan memberikan ekspektasi kerugian (resiko) pada konsumen yang lebih kecil pada variansi produk yang tetap yang berarti semakin tinggi rata – rata tingkat kualitas produk namun hal tersebut mengakibatkan naiknya harga jual produk. Rata – rata kenaikan harga yang terjadi adalah sebesar Rp 267.144,-. Adanya selisih antara harga awal dengan kenaikan harga dapat dikatakan sebagai opportunity loss sebesar Rp 8.947.500,- Dengan metode Taguchi khususnya Insensitive Region of Quality Loss Function diperoleh total nilai fungsi kerugian kualitas selama periode pengamatan adalah sebesar Rp 81.717.640,-. Total kerugian yang terjadi ini merupakan actual loss sedangkan rata – rata fungsi kerugian kualitas sebesar Rp35.182,-/pcs menunjukkan potensi biaya kerugian pada periode mendatang (potential loss) dan prediksi biaya kerugian yang akan terjadi di periode mendatang (predictive loss) ditentukan melalui target reject yang telah ditentukan oleh PT. IPPI yaitu sebesar 0,85% terhadap rata – rata persentase reject selama penelitian berlangsung yaitu 0,75% pada batas toleransi +3,0mm diperoleh sebesar Rp 39.755/pcs. Dalam penelitian ini, kualitas diartikan sebagai kemampuan suatu produk untuk mencapai nilai target dan definisi kualitas dari Taguchi yaitu kerugian yang dialami oleh konsumen sejak produk tersebut keluar dari pabrik. Tingkat kualitas (level of quality) suatu produk dibatasi dan didefinisikan oleh tingkat penerimaan berdasarkan batas – batas toleransi yang ditetapkan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)