Anda belum login :: 23 Nov 2024 14:25 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan antara Tingkat Self-Esteem Ibu dengan Pola Asuh Authoritative
Bibliografi
Author:
Setiadharma, Irene Fajar
;
Johan, Retno Triyani
(Advisor)
Topik:
Self-esteem
;
Pola asuh authoritative
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Irene Fajar Setiadharma's Undergraduated Theses.pdf
(215.53KB;
137 download
)
Irene Fajar Setiadharma's - INTISARI.pdf
(433.33KB;
7 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-941
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Ibu memiliki peran penting di dalam keluarga yaitu untuk mengasuh dan mendidik anak. Pola asuh yang diterapkan ibu dapat bermacam-macam. Secara garis besar pola asuh dibedakan menjadi tiga yaitu : authoritarian, permissive dan juga authoritative (Baumrind dalam Anglingsari dan Sujayanto, 2004). Pola asuh authoritarian memiliki karakteristik kontrol orang tua lebih besar daripada kehangatan yang diberikan terhadap anak. Hal ini ditunjukkan dengan sikap orang tua yang mendominasi perilaku anak. Sebaliknya pola asuh permissive lebih menunjukkan kehangatan dan permisivitas yang tinggi namun disisi lain kendali atau kontrol dari orang tua terhadap anak rendah sehingga anak dibiarkan berbuat sesukanya tanpa ada beban kewajiban atau target apapun. Pola asuh authoritative memiliki keseimbangan antara kontrol orang tua dan kehangatan yang diberikan.
Tipe pola asuh yang diterapkan oleh ibu kepada anak-anaknya berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang diduga paling berpengaruh yaitu faktor yang berasal dari dalam diri ibu. Salah satu faktor internal yang memberikan pengaruh pada perilaku ibu adalah self-esteem. Self-esteem merupakan evaluasi positif ataupun negatif terhadap diri kita sendiri (Coopersmith dalam Burns, 1982). Memiliki derajat self-esteem dalam kisaran tertentu dapat mempengaruhi seseorang dalam tingkah lakunya. Kisaran ini terbentang dari rendah ke tinggi. Orang yang memiliki self-esteem rendah cenderung berpikiran negatif tentang dirinya sendiri dan pesimis, sehingga mudah sekali depresi, tidak berdaya dan tidak dapat menghadapi masalah. Hal ini terjadi baik dalam kehidupan personal maupun dalam kehidupan sosial Akibatnya seringkali ia tidak dapat menyelesaikan suatu hal penting yang ditugaskan kepadanya. Sementara itu orang dengan self-esteem tinggi mampu memandang kehidupan dengan positif. .Ia mampu membuat target kehidupan yang akan dicapai dan juga mampu menerima kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri tanpa harus malu atau menyangkalinya serta tidak akan mudah putus asa. Selain itu ia juga mampu menghargai orang lain dan bersikap terbuka. Self-esteem mampu mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari dalam berinteraksi dengan orang lain terutama interaksi di dalam keluarga. Dengan tingkat self esteem tinggi, seorang ibu mampu bersikap optimis, maka akan mudah baginya untuk bersikap positif, terbuka dan memberikan dukungan terhadap perkembangan kedewasaan anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan karakteristik pola asuh authoritative dimana ada komunikasi dua arah, kehangatan, dukungan dari orang tua sekaligus juga penerapan disiplin dengan cara yang tepat terhadap anak-anaknya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat self-esteem ibu dengan penerapan pola asuh authoritative. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan metode kuantitatif. Penelitian ini juga termasuk penelitian korelasional karena mendeteksi sejauh mana variasi dalam satu faktor berkaitan dengan faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Subjek penelitian ini adalah ibu-ibu sebanyak 53 orang yang memiliki anak .Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi skala penilaian. Untuk alat ukur self-esteem, peneliti meminjam skala self esteem dari Widiastuti (2004) yang diterjemahkan dari self-esteem scale for working woman. Yang mengukur dimensi-dimensi personal competence, personal achievement, sociability dan comparison with others. Sedangkan alat ukur pola asuh authoritative dikembangkan oleh peneliti mengacu kepada teori Pranowo (2002) mengenai karakteristik pola asuh authoritative yaitu adanya kontrol dari orang tua, pendidikan, penerapan kedisiplinan dengan reward dan punishment, kehangatan dan adanya komunikasi dua arah. Pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur dilakukan dengan bantuan SPSS, dan pengujian hipotesis menggunakan Pearson product moment
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang ada hubungan yang signifikan antara tingkat self-esteem ibu dengan penerapan pola asuh authoritativenya Korelasi yang ditunjukkan adalah korelasi positif, yang artinya semakin tinggi tingkat self-esteem ibu, semakin tinggi juga kecenderungan penerapan pola asuh authoritativenya, sebaliknya semakin rendah tingkat self-esteem semakin rendah pula kecenderungan penerapan pola asuh authoritativenya.Tingkat self-esteem para ibu dalam penelitian ini berada dalam kisaran yang tinggi. Demikian juga dengan pola asuh, kecenderungan responden dalam penerapan pola asuh authoritative juga tinggi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)