Kehidupan remaja rentan terhadap serangan stres. Hal ini agaknya berkaitan erat dengan proses pembentukan diri pada remaja, karena dalam proses pembentukan dirinya, remaja diharapkan oleh lingkungan sosialnya untuk dapat berpikir secara matang dan membuat keputusan yang penting bagi dirinya. Dalam situasi tersebut, remaja menghadapi berbagai macam tekanan sehingga ia membutuhkan dukungan sosial yang ia dapatkan dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial tersebut dapat diperoleh melalui aktivitas yang menghubungkan remaja dengan orang lain. Salah satu aktivitas internet yang digemari remaja saat ini adalah internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dukungan sosial melalui sumber, bentuk dan isi dukungan sosial yang diperoleh remaja melalui internet. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam. Penelitian dilakukan pada 11 remaja akhir yang aktif melakukan aktivitas internet. Gambaran dukungan sosial akan dikaji berdasarkan teori sumber dukungan sosial yang dikemukakan oleh Sheridan (1992) dan teori jenis dukungan sosial yang dikemukakan oleh Orford (1992)Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis dukungan sosial yang di rasakan remaja melalui adalah dukungan materi, dukungan emosional, dukungan informasi, dukungan jaringan sosial dan dukungan penghargaan. Dukungan materi diperlukan ketika subjek mengalami masalah akademis dan juga dengan hal-hal yang berhubungan dengan hobi subjek. Di sisi lain, terdapat temuan yaitu terdapat sebagian subjek merasakan dukungan tersebut melalui pembelian barang secara online.Dukungan informasional diperoleh oleh seluruh subjek melalui nasihat, bimbingan, saran dan juga informasi yang berguna bagi dirinya terutama pada hal-hal yang berhubungan dengan hobi ataupun masalah akademis.Dukungan jaringan sosial dirasakan oleh keseluruhan subjek karena keseluruhan subjek mengikuti friendster ataupun forum diskusi/milis yang menghubungkan mereka dengan teman-teman ataupun kelompok jaringan sosial.Dukungan emosional sangat dirasakan subjek ketika mereka menghadapi suatu masalah atau tekanan. Bahkan dukungan emosional tersebut tidak hanya hadir dalam bentuk perhatian dan semangat saja, namun kehadiran mereka untuk mendengarkan segala keluh kesah dirasakan sebagai dukungan yang lebih potensial.Dukungan penghargaan timbul dalam bentuk suatu penilaian, dalam arti bahwa individu mendapatkan penghargaan, pengakuan, ataupun penilaian positif atas kemampuan dan keahlian-keahliannya. Dalam masalah akademik dukungan tersebut timbul dalam bentuk penghargaan dari orang lain. Dalam masalah hobi timbul dalam bentuk kepercayaan. Yang tidak merasakan dukungan penghargaan karena subjek lebih merasakan bahwa orang lain lebih melihat berdasarkan kepemilikan informasi, bukan sebagai bentuk penghargaan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat dicoba untuk mengembangkan penelitian ini agar lebih menonjolkan dinamika dari dukungan sosialnya. Selain itu, juga dapat dipertimbangkan untuk memakai kelompok usia lain, misalnya dewasa muda. Mengingat di usia dewasa muda, biasanya kepribadian individu relatif lebih stabil meskipun masih mungkin berubah. |