Peningkatan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 29 juta jiwa atau lebih dari 11 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini sejalan dengan naiknya angka usia harapan hidup rata-rata manusia Indonesia dari 45,7 tahun (1970), 59,8 tahun (1990), dan diperkirakan menjadi 72,7 tahun (2020) (“Angka Harapan Hidup”,2000). Diperkirakan juga pada tahun 2025, akan terdapat 800 juta jiwa penduduk yang berusia lebih dari 65 tahun di seluruh dunia (Papalia, 2004). Ketika seseorang memasuki masa lansia, mereka akan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik, psikologis, maupun sosialnya. Mereka akan lebih membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan aktivitas mereka. Saat ini peran keluarga menjadi penting dalam merawat mereka dan dengan dirawat oleh keluarga sendiri, akan menimbulkan perasaan aman dan nyaman pada lansia (Sosiologi Keluarga, 2004). Namun karena kesibukan pada jaman sekarang, menyebabkan keluarga tidak dapat merawat lansia dengan baik, sehingga tidak jarang dari mereka lebih memilih untuk tinggal di panti werda.Dengan tinggal di panti werda, lansia dapat berhubungan dengan teman sebaya mereka dan melakukan aktivitas bersama, namun mereka menjadi jauh dengan keluarga dan peraturan-peraturan yang mungkin cukup ketat di panti werda dapat menimbulkan kecemasan pada lansia. Sebaliknya denga tinggal bersama keluarga, seringkali mereka merasakan kesepian dan hal ini juga dapat menyebabkan kecemasan pada lansia. Hal di atas menjadi landasan ketertarikan peneliti untuk memilih topik ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada perbedaan kecemasan antara lansia yang tinggal di panti werda dan yang tinggal di rumah. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian non-eksperimen, karena peneliti tidak melakukan kontrol kepada variabel-variabel yang ada dan tidak melakukan manipulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah komparatif, yaitu membandingkan 2 fenomena atau lebih ditinjau dari persamaan dan perbedaannya (Kumar,1996).Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data kepada 60 responden, yang terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu 30 orang lansia yang tinggal di panti werda dan 30 orang lansia yang tinggal di rumah. Sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lansia yang berusia 60 tahun ke atas, dalam keadaan sehat, dan bertempat tinggal di daerah Jakarta.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling incidental sampling yang termasuk ke dalam jenis non-probability sample di mana setiap anggota dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Kerlinger, 1986). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Worry Scale for Older Adults (WS). Dari hasil perhitungan uji-t dengan taraf signifikansi 0.05, peneliti mendapatkan hasil t-hitung lebih kecil dari t-tabel. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan kecemasan antara lansia yang tinggal di panti werda dan lansia yang tinggal di rumah. Selain itu peneliti juga melakukan analisis tambahan. Peneliti melakukan uji t terhadap tingkat kecemasan berdasarkan aspek keuangan, kesehatan, kondisi-kondisi sosial, jenis kelamin dan status pernikahan Dari analisis tambahan yang dilakukan, peneliti mendapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecemasan terhadap aspek keuangan, kesehatan, dan kondisi-kondisi sosial antara lansia yang tinggal di panti werda dan yang tinggal di rumah. Begitu juga dengan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin dan status pernikahan. Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin dan status pernikahan. Dalam penelitian ini, disertakan pula beberapa saran untuk keluarga yang mempunyai lansia, untuk permerhati lansia, untuk lansia itu sendiri dan untuk penelitian lebih lanjut agar penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi. Untuk penelitian lebih lanjut, diharapkan lebih memperhatikan lagi aspek-aspek yang dapat mempengaruhi kecemasan pada lansia.Bagi keluarga yang memiliki lansia, hendaknya dapat melakukan aktivitas bersama dengan lansia. Untuk pemerhati lansia, hendaknya dapat mengadakan seminar atau talk show yang berkaitan dengan masalah kecemasan pada lansia |