Televisi merupakan salah satu media penyebaran informasi yang terus berkembang pesat, tak terkecuali di Indonesia. Berawal dari sebuah stasiun televisi pemerintah pertama yang mengudara secara nasional di Indonesia, kini telah terdapat 11 stasiun televisi yang mengudara secara nasional yang 10 diantaranya adalah milik swasta. Persaingan antar stasiun televisi di Indonesia, semakin diramaikan oleh 86 stasiun televisi lokal baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Di tengah ketatnya persaingan, tiap stasiun televisi berupaya untuk menampilkan keunggulan program-program acaranya. Berdasarkan program-program tersebut, pemirsa televisi akan melakukan penilaian terhadap suatu stasiun televisi yang dapat berpengaruh terhadap besarnya keuntungan yang didapat melalui pemasukan iklan televisi tersebut. Produser adalah orang yang memproksi sebuah acara televisi. Tugas seorang produser acara televisi adalah membuat suatu konsep acara dan memimpin seluruh tim produksi, sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi (Cleve, 2000). Produser merupakan sebuah profesi yang tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat kreatif. Kreatifitas terpenting untuk dimiliki oleh produser adalah kreatifitas dalam mencari penyelesaian sebuah masalah yang dihadapi pada setiap tugasnya. Akhir-akhir ini, stasiun televisi banyak menayangkan program acara yang serupa dengan stasiun televisi lainnya. Terutama hal ini terjadi pada program-program acara hiburan yang banyak digemari oleh masyarakat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap kreatifitas para produser program acara televisi. Kreatifitas yang dimaksud adalah bagaimana gaya berpikir para produser, dalam mengambil keputusan dan menghadapi masalah. Kirton (1992), mengungkapkan bahwa kontribusi terbesar bagi pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan kreatifitas seseorang adalah teori adopsi-inovasi (adaption-innovation theory). Menurutnya, ketika berhadapan dengan suatu masalah, seseorang memiliki dua pilihan, yaitu: dapat melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik dari cara sebelumnya (adaptor) atau seseorang dapat melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda sama sekali dengan cara sebelumnya (inovator). Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha untuk memberikan gambaran profil tentang kreatifitas adaptor-innovator para produser program acara hiburan televisi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Karakteristik sampel adalalah produser program acara hiburan televisi di Jakarta, baik yang bekerja di stasiun televisi ataupun yang bekerja di rumah produksi. Metode sampling yang digunakan adalah inccidental sampling. Penelitian kepada 111 (N=111) orang produser acara hiburan televisi, dengan komposisi 69 orang produser stasiun televisi dan 42 orang produser rumah produksi. Peneliti menggunakan alat ukur Kirton Adaption-Inovation Inventory, untuk melihat gaya berpikir produser program acara hiburan televisi di Jakarta. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa produser program acara hiburan televisi di Jakarta, baik yang bekerja di stasiun televisi, maupun yang bekerja di rumah produksi, memiliki gaya kreatif adaptor. Hal tersebut berarti ketika para produser berhadapan dengan suatu masalah, maka mereka akan cenderung mencari penyelesaian dengan menggunakan cara-cara yang sudah terbukti keberhasilannya. Penulis berharap untuk penelitian selanjutnya, sampel penelitian lebih diperbanyak dan tidak hanya berasal dari Jakarta, tapi juga dari daerah-daerah lainnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja para produser dan stasiun televisi di Indonesia. Agar dapat disadari bahwa Indonesia masih sangat kekurangan sumber daya manusia yang terampil dan kreatif di bidang pertelevisian. |