Di Indonesia terdapat enam agama utama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu serta aliran terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiap orang diharapkan memiliki salah satu dari keyakinan tersebut sebagai keyakinannya. Kemajemukan agama ini merupakan suatu kekayaan tersendiri bagi Indonesia. Namun kenyataannya, beberapa kali terjadi konflik antar sesama yang menjadikan agama sebagai alasan untuk melakukan kekerasan. Padahal, seharusnya agama bisa menjadi alasan bagi individu untuk menjalani hidup dan memecah permasalahan secara damai dengan sesama.Dalam proses menjalankan ajaran agamanya, individu akan mengalami pengalaman beragama dimana dalam pengalaman ini akan menambah keyakinan individu terhadap agama dan Tuhan. Individu akan merasakan konsekuensi dari melaksanakan ajaran agamanya. Konsekuensi dari meyakini suatu agama berbeda untuk setiap individu. Hal-hal ini termasuk dalam religiusitas, di mana terdapat keterkaitan antara individu dengan agamanya. Setiap individu memiliki berbagai pengalaman beragama yang berbeda dalam meningkatkan imannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ada yang menjalankan ajaran agamanya tapi tidak tahu artinya dan ada pula yang menjalankan ritual tetapi tidak memahami tujuannya. Ada juga yang salah mempersepsikan ajaran agamanya, bahkan ada yang terlalu fanatik dengan agamanya sehingga menganggap buruk agama yang lain. Peneliti ingin melihat seperti apa religiusitas individu dewasa muda pada zaman sekarang, seperti cara individu menjalani keyakinannya di dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana individu melakukan ritual agamanya, pengalaman bergama seperti apa yang pernah dialami oleh individu?, dan juga pandangan individu mengenai Tuhan.Dalam menjawab perumusan masalah diatas, penelitian ini menggunakan dimensi religiusitas yang disebut psikografi agama yang dikembangkan oleh Charles Glock (1962). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Subyek penelitian adalah dewasa muda usia 20 – 40 tahun dan berpendidikan minimal SMU karena topik penelitian mengenai religiusitas yang membutuhkan jawaban yang kompleks.Dari hasil penelitian, didapat bahwa agama cukup berperan dalam kehidupan masing-masing individu dengan kapasitas yang berbeda. Agama menjadi pedoman mereka dalam menjalani hidup. Setiap individu mempunyai intensitas tersendiri dalam melakukan ritual dan efek yang berbeda pula.Tidak setiap individu memahami dan mengalami pengalaman religius, tetapi mereke mempunyai konsep mengenai hal itu. Dari semua hal tersebut diatas, yang paling menonjol adalah bagaimana pengalaman religius mempunyai andil terhadap individu untuk semakin memperdalam dan meyakini agamanya. |