Remaja zaman sekarang hidup dalam dinamika masyarakat yang global, dimana gaya hidup sangat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup ditangkap dari barang-barang yang dipakai mereka. Remaja yang dalam proses mencari identitas diri, yang dilihat dari gaya hidupnya seringkali terdorong untuk mempunyai keinginan belanja barang-barang yang tidak direncanakan dan tidak dibutuhkan. Untuk berbelanja mereka membutuhkan uang sebagai alat tukar. Bagi mereka yang hanya kuliah dan tidak bekerja, mereka tidak dapat menikmati kebebasannya. Tidak semua keinginan bisa mereka dapatkan karena keterbatasan uang, namun angan-angan untuk membeli itu tetap ada. Hal ini menarik mereka untuk bekerja paruh waktu sambil kuliah. Pada kenyataannya, remaja yang bekerja tidak semua untuk memenuhi keinginan berbelanja. Sebagian mereka bekerja untuk membiayai kuliah atau membayar biaya rumah tangga. Di sisi lain, ada faktor dimana jika seseorang sulit untuk mendapatkan uang akan lebih menghargai uang daripada yang mudah mendapatkannya. Sehingga untuk keinginan mereka untuk berbelanja akan dipertimbangkan baik-baik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perbedaan kecenderungan perilaku belanja impulsif antara remaja yang kuliah sambil bekerja dengan remaja yang kuliah saja. Metode penelitian yang digunakan adalah field study. Metode pengambilan sampel adalah random sampling. Teknik perhitungan data menggunakan t-test. Sampel adalah mahasiswa Universitas Katolik Atma Jaya angkatan 2001-2004, sebanyak 157 orang. 88 orang mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan 69 orang mahasiswa yang kuliah saja. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kecenderungan belanja impulsif antara remaja yang kuliah sambil bekerja dengan remaja yang kuliah saja, dimana remaja ynag kuliah sambil bekerja mempunyai kecenderungan belanja impulsif yang lebih rendah dibanding remaja yang kuliah saja. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti semakin sulit seseorang mendapatkan uangnya akan semakin berhati-hati dalam menggunakan uangnya pula, sebagian remaja berkerja untuk membayar biaya pendidikan dan adapula yang membayar biaya rumah tangga. Keadaan demikian akan menahan keinginan kecenderungan belanja impulsif ketika berhadapan dengan produk dan keinginan untuk membeli secara tiba-tiba. |