Anda belum login :: 23 Nov 2024 02:05 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Pencarian Makna Hidup Pada Survivor Aceh Pasca Peristiwa Traumatis (Gempa dan Tsunami, 26 Desember 2004)
Bibliografi
Author:
EVALYNE, NATASYA
;
Sukmaningrum, Evi
(Advisor)
Topik:
Pencarian Makna Hidup
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Natasya Evalyne's Undergraduated Theses.pdf
(321.15KB;
63 download
)
Natasya Evalyne's - INTISARI.pdf
(305.0KB;
4 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-868
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Bencana gempa dan tsunami di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara tanggal 26 Desember 2004 lalu telah menyisakan kenangan pahit di hati bangsa Indonesia. Bencana ini mengakibatkan kerusakan dan kehilangan materi yang tak terhitung serta dianggap sebagai bencana alam yang memakan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah bangsa Indonesia. Kini hampir dua tahun bencana itu berlalu namun keadaan di Aceh belum pulih benar. Masih banyak survivor yang masih tinggal di tenda-tenda darurat padahal bantuan yang disalurkan mencapai milyaran rupiah. Keadaan para survivor tidak semakin membaik dari hari terjadinya bencana. Namun di sisi lain, di sebagian daerah, pembangunan mulai terlihat. Masyarakat Aceh mulai beraktivitas seperti biasa. Kehilangan seluruh harta benda dan anggota keluarga merupakan suatu pengalaman tragis bagi siapapun termasuk bagi para survivor. Pengalaman tragis yang mereka alami sempat membuat mereka merasa kehilangan semangat hidup dan sulit bangkit dari penderitaan mereka. Frankl (dalam Koeswara, 1992) mengatakan bahwa salah satu jalan untuk membuat hidup jadi bermakna adalah dengan memberi makna pada ketentuan dan nasib yang tidak dapat diubah, terutama pada penderitaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pencarian makna hidup para survivor Aceh pasca peristiwa traumatis yang mereka alami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisa kasus. Subyek penelitian adalah 3 orang yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan yang pada saat terjadi gempa dan tsunami berada pada daerah yang secara langsung terkena bencana ini. Ketiga subyek kini berada di Pulau Simeulue karena menganggap lebih aman dibanding di tempat asal mereka dulu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Wawancara pertama dilakukan secara langsung dan wawancara kedua dilakukan lewat pesawat telepon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghayatan hidup tak bermakna muncul ketika para survivor mengalami masa di mana tidak memiliki apapun dan tidak dapat melakukan apa-apa. Keadaan ini ditambah dukacita dan kesedihan yang mereka alami akibat kehilangan anggota keluarganya. Di sela-sela kesedihan mereka, dukungan dari keluarga dan saudara ternyata sangat membantu.Kebangkitan kembali survivor Aceh pasca peristiwa traumatis tersebut merupakan hasil dari pemahan diri mereka atas penderitaan yang mereka alami. Kesadaran bahwa apa yang dialami merupakan kehendak Tuhan yang datang berupa cobaan, teguran, dan lecutan tersebut membuat mereka sadar bahwa dengan selamatnya diri mereka, mereka patut bersyukur dengan cara kembali melanjutkan hidup mereka dan belajar untuk mendekatkan diri pada Tuhan serta berbuat lebih baik lagi.Dari hasil penelitian, peneliti melihat bahwa peran dari keluarga dan saudara sangat besar bagi kebangkitan kembali para survivor dari penderitaan mereka. Selain itu perhatian khusus bagi para survivor pasca bencana harus diberikan antara lain dalam bentuk pemberian kegiatan sehari-hari untuk menghindari kekosongan waktu, rasa bosan, dan kejenuhan sehingga mempermudah survivor untuk kembali bersemangat melanjutkan hidupnya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)