ABSTRAK. Salah satu komponen penting dalam interaksi antar individu adalah emosi, dan melalui interaksi itu pun individu mengekspresikan emosinya. Emosi merupakan bagian dari interaksi individu yang merefleksikan hubungan fungsional antara individu dan lingkungannya. Emosi yang timbul dalam kehidupan sehari – hari tersebut terbentuk oleh konteks budaya dimana emosi tersebut muncul, sehingga perbedaan budaya dapat mempengaruhi emosi. Perbedaan budaya dalam emosi tersebut dapat berbeda dalam hal penilaian terhadap situasi, pengekspresian emosi, dan bagaimana emosi diatur dalam sebuah kehidupan sosial. Setiap budaya memiliki prinsip budaya dasar (core culrural ideas) yang berisi nilai-nilai yang dianggap penting oleh suatu budaya. Nilai-nilai sosial tersebut berperan dalam pengaturan tampilan emosi atau ekspresi wajah dalam masyarakat budaya tertentu. Pada masyrakat Batak terdapat nilai-nilai yang bisa dianggap sebagi prinsip budaya dasar yang menjadi tujuan dan pandangan hidup mereka secara turun temurun, yaitu kekayaan (hamoraon), banyak keturunan (hagabeon), dan kehormatan (hangsapaon). Nilai-nilai ini terkait erat dengan emosi bangga yang merupakan perasaan yang terkait dengan kepuasan terhadap diri sendiri karena merasa dirinya berharga. Penelitian mengenai emosi bangga sendiri mengalami kemajuan pesat, dimana diduga emosi bangga memiliki ekspresi emosi yang bisa dibedakan dari emosi-emosi yang lain. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin meneliti tentang pengenalan ekspresi emosi bangga pada individu bersuku bangsa Batak. Tidak hanya mengenai pengenalan, tetapi peneliti juga ingin menggali pemaknaan emosi bangga dilihat dari atribusi yang dilakukan oleh individu Batak dan persepsinya terhadap ekspresi emosi bangga.Penelitian kali ini merupakan penelitian kuantitatif yang berjenis eksploratory dengan desain non-eksperimental. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probabilitas, yaitu accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat ukur untuk pengenalan ekspresi emosi bangga, atribusi emosi bangga, dan persepsi terhadap ekspresi emosi bangga yang diolah dengan menggunakan teknik statistik uji-t dan uji korelasi. Jumlah total partisipan yang mengikuti penelitian adalah 80 orang yang terdiri dari 38 orang pria dan 40 orang wanita Secara umum baik partisipan pria maupun wanita Batak dalam penelitian ini bisa mengenali ekspresi emosi bangga. Akan tetapi emosi bangga tidak bisa dibedakan dari emosi bahagia dan sombong. Emosi bangga juga beratribusi dengan sesuatu yang diraih oleh dirinya sendiri, kesulitan yang dihadapi orang lain, suku bangsa dan negara. Kemudian ekspresi emosi bangga dipersepsikan dengan sifat arogan pada model wanita dan dominan pada model pria |