Anda belum login :: 24 Nov 2024 16:51 WIB
Detail
BukuPenerapan Metode Six Sigma Untuk Menurunkan Jumlah Cacat (Studi Kasus : PT. Sharp Electronics Indonesia, Pulogadung)
Bibliografi
Author: Sebastian, Andreas Ariawan ; Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor)
Topik: Six Sigma; Kualitas; Produk; Cacat
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Andreas Ariawan Sebastian's Undergraduated Theses.pdf (439.04KB; 143 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-225
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. Sharp Electronics Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk lemari es yang banyak diminati oleh masyarakat. Sebagai perusahaan manufaktur yang banyak diminati masyarakat harus memperhatikan kualitas produk lemari esnya yang diproduksi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Home Appliance Division yang menghasilkan lemari es menghasilkan persentase jumlah produk cacat sebesar 0.17% dimana target persentase jumlah produk cacat yang ingin diraih adalah sebesar 0.0233%. Hal ini meningkatkan biaya produksi dan mengurangi banyaknya produk yang berkualitas baik yang dihasilkan perusahaan.
Pemecahan masalah tingginya persentase jumlah produk cacat adalah dengan menggunakan metode six sigma. Metode ini menggunakan beberapa tahap, yaitu define, measure, analyze, improve dan control. Tahap define memilih baseplate product tipe VRD dengan persentase jumlah produk cacat terbesar sebesar 0.2563%. Lini produksi Total Assembly yang memproduksi lemari es tipe VRD ditentukan untuk diteliti karena memiliki persentase cacat terbesar sebesar 1.274%. Pada tahap measure ditentukan karakter kualitas yang memiliki persentase menghasilkan jumlah cacat yang besar sehingga diperoleh 4 (empat) karakter kualitas, yaitu bocor las, buntu, pintu penyok dan kabinet penyok. Kemudian diukur kapabilitas proses awal sebesar 98.73% dan tingkat sigma sebesar 3.734. Tahap analyze menentukan modus kegagalan potensial (MKP) yang berpengaruh dengan menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). MKP yang berpengaruh adalah dengan RPN terbesar untuk setiap karakter kualitas seperti ketergesa-gesaan operator, pengelasan kembali oleh operator, rusaknya lorry, dan guncangan akibat didorong. Penyebab-penyebab permasalahan ini diperbaiki pada tahap improve. Perbaikan dilakukan untuk semua penanggulangan yang mungkin dilakukan dengan memberi perhatian khusus terhadap modus kegagalan potensial yang berpengaruh selama 2 (dua) minggu. Setelah masa perbaikan berakhir dilakukan perhitungan kapabilitas proses, tingkat sigma dan biaya akibat kualitas buruk setelah implementasi. Tahap Control akan dilakukan oleh pihak perusahaan selama 6 bulan sampai 1 tahun setelah implementasi yang telah dilakukan.
Hasil implementasi perbaikan adalah meningkatnya kapabilitas proses sebesar 0.57% dari kapabilitas awal menjadi 99.28%, meningkatnya tingkat sigma sebesar 41.79% dari tingkat sigma awal menjadi 4.784. Hasil implementasi lainnya adalah menurunnya biaya akibat kualitas buruk per hari sebesar 65.67% dari biaya akibat kualitas buruk awal yakni menjadi Rp. 26,196.36.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)