PT.Sharp Electronics Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di dalam bidang pembuatan peralatan elektronik. Produknya antara lain : lemari es, televisi, mesin cuci, dan lain – lain. Dalam memproduksi produknya terutama lemari es, Pt. Sharp Electronics Indonesia melakukan aktivitas produksi yang bersifat flow shop. Saat ini di dalam aliran produksi terjadi suatu gejala penumpukan pada lini kabinet. Penumpukan ini terjadi karena kabinet harus menunggu unit pintu yang masih dalam proses. Penyebabnya adalah sistem penajdwalan yang diterapkan perusahaan saat ini. Sistem panjadwalan saat ini berdasarkan kapasitas jig dan subyektivitas semata dari pimpinan. Di dalam penelitian ini diberikan sebuah sistem usulan yang lebih sistematis, dengan berdasarkan komposisi produksi dan perhitungan penjadwalan. Dalam menentukan komposisi produksi digunakan model transportasi dari linier programmming. Selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut dilakukan perhitungan penjadwalan menggunakan beberapa metode penjadwalan. Metode penjadwalan yang digunakan merupakan metode heuristic yang terdiri dari Campbell, Dudek, and Smith, teorema heuristic palmer, algoritma heuristic gupta, dan algoritma heuristic rapid access.Perhitungan ini dilakukan untuk mendapatkan urutan pekerjaan yang paling baik dengan prioritas kriteria waiting time kabinet, makespan dan mean flow time. Selanjutnya dilakukan simulasi terhadap urutan yang terbaik tersebut dan melakukan beberapa percobaan skenario terhadap urutan yang terbaik tersebut. Dari pengolahan data diperoleh metode yang terbaik untuk menentukan urutan pekerjaan tersebut adalah berdasarkan metode palmer. Dengan metode ini diperoleh nilai waiting time kabinet sebesar 45049 menit, makespan sebesar 7682.6 menit dan mean flow time 3834.88 menit. Nilai ini jauh lebih baik dari kondisi sekarang dengan waiting time kabinet sebesar 213445 menit, makespan 8344.6 menit, dan mean flow time 4046.42 menit. Dari simulasi juga diketahui terjadi peningkatan sebesar 32 % dari 506 unit menjadi 664 unit dengan penambahan 1 unit Door Assembly pada lantai produksi. |