Anda belum login :: 30 Nov 2024 13:04 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Paralisis Fasil "Bell's Palsy" Akibat Gangguan Lower Motor Neuron Nervus Fasialis Pada Kanalis Fasialis
Oleh:
Raden, Inmar
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Widya: Majalah Ilmiah vol. 13 no. 130 (Jul. 1996)
,
page 65-68.
Topik:
Bell's Palsy
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
MM47.10
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Facial paralysis adalah kelumpuhan pada otot-otot wajah yang disebabkan oleh lesi pada lower motor neuron nervus fasialis. Bell's Palsy adalah nama sejenis penyakit kelumpuhan fasilitas perifer akibat proses (non suppuratif, non neoplasmatik, non degeneratif primer), namun sangat mungkin akibat edema pada nervus fasialia pada distal kanalis fasialis. Penyebab secara pasti belum diketahui. Nervus fasialis adalah saraf tepi yang pasti belum diketahui. Nervus fasialis adalah saraf tepi yang berasal dari nukleus motarik nervus fasialis pada batang otak. Keluar dari rongga tengkorak melalui kanalis fasialis ostemporalis, foramen stylomastoideum, yang terletak di belakang telinga. Lesi lower motor neuron dari nervus fasialis dapat terjadi di luar dan di sepanjang kanalis fasialis. Kelumpuhan nervus fasialis melibatkan semua otot wajah sesisi dan hampir selalu unilateral. Serabut saraf motors fasialis yang keluar dari nukleus motorik dalam bentuk neuron viseral eferen khusus (special visceral efferent). Penyakit Bell's Palsy pertama kali diketahui oleh seorang ahli anatomi dari Inggris bernama "Charles Bell". Dari beberapa penelitian dan penyelidikan yang telah dilakukan ternyata 75% dari paralis fasial adalah Bell's Palsy. Gambaran klinis yang dapat terlihat pada penderita Bell's Palsy, khas mulut moncong (mulut mengok) yang datangnya secara mendadak, tanpa ada sakit sebelumnya. Penyakit mulut mencong ini sangat ditakuti oleh masyarakat, sebab malu pada orang lain walaupun tidak sakit. Di daerah Bali dikenal dengan penyakit "Gobug Hantu" dan daerah Sumatera menamakan penyakit "Tampar Malapari". Pada umumnya terjadi pada orang dewasa dan pada anak-anak belum ada kasus Bell's Palsy yang dilaporkan. Terapi yang diberikan adalah pengobatan secara konservatif, dalam jangka waktu 4-5 minggu otot yang limpuh secara berngsur mulai dirangsang kembali dan selama 2-3 bulan 95% dinyatakan sembuh.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)