Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:56 WIB
Detail
BukuMARIA DOLOROSA, MARIA BUNDA BERDUKACITA DALAM SPIRITUALITAS SUSTER PASIONIS SANTO PAULUS DARI SALIB Studi Kualitatif tentang Pemahaman dan Penghayatan Spiritualitas di komunitas Jakarta dan Sentul
Bibliografi
Author: ISA, EDITA ; Mite, Matheus Beny (Advisor)
Topik: spiritualitas; penderitaan; Maria; bunda berdukacita; sengsara; hedonisme; Yesus; suster/religius Pasionis; keistimewaan Maria; miskin; perempuan; tereksploitasi; dukacita; kecerdasan emosional; keputusan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Ilmu Pendidikan Teologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Edita Isa's Undergraduated Theses.pdf (395.13KB; 19 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPT-043
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Walaupun tidak begitu populer seperti Maria lourdes dan Maria Fatima, sejak lama Gereja sudah berdevosi kepada bunda Maria berdukacita yang dipelopori oleh pendiri tarekat Pasionis, St. Paulus dari salib dan Maria Magdalena Frescobaldi. Mereka berdevosi khusus kepada Maria bunda berdukacita dan menjadikannya sebagai inti spiritualitas Pasionis. Maria berdukcita menjadi istimewa bagi suster Pasionis, karena relasinya yang begitu erat dengan Putranya. Ia turut menderita bersama Putranya. Pendiri juga menempatkan Maria sebagai ratu kongregasi dan superior utama dalam setiap komunitas suster Pasionis. Dalam berjalannya waktu, penghayatan spiritualitas bunda berdukacita mulai kendor. Selain itu di kalangan umatpun Maria berdukacita tidak dikenal. Penelitian ini bermaksud menghidupkan kembali semangat dalam menghayati spritualitas, dan memperkenalkan peran Maria berdukacita yang menderita bersama Putranya. Penelitian ini mengkaji pengalaman para suster Pasionis dalam memahami dan menghayati spiritualitas. Model penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode diskusi terarah atau dikenal dengan Focus Group Discussion (FGD). Peserta diskusi adalah kelompok suster Pasionis komunitas Jakarta dan Sentul.
Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa para suster mempunyai cukup pengalaman dalam memahami dan menghayati spiritualitas dalam perjalanan hidup mereka sebagai suster Pasionis. Hal ini dapat diketahui dari hasil diskusi yang dapat kami simpulkan dalam lima aspek yaitu: inti spiritualitas, kekhasan Maria bagi religius Pasionis, makna penghayatan spiritualitas, cita-cita dalam mewujudkan spritualitas, dan halangan dalam mewujudkan spiritualitas. Sebagian besar peserta diskusi mengungkapkan sulitnya menjadi suster di tengah perkembangan zaman ini. Banyak tawaran menarik yang membutuhkan kedewasaan untuk memilih. Banyak penderitaan dialami manusia zaman ini yang membutuhkan iman mendalam agar mampu menghadapi penderitaan, serta kecerdasan emosional untuk mengambil keputusan. Bertolak dari situasi tersebut di atas, maka dipikirkan suatu bentuk pembinaan khusus bagi para calon Pasionis agar mereka mampu dan tahan terhadap godaan hedonisme dan bertahan dalam keputusan yang tepat. Salah satu cara adalah dengan mengolah kecerdasan emosional dan kemampuan mengambil keputusan. Pembinaan ini bermaksud agar para calon mampu mengolah emosi sehingga dapat mengambil keputusan yang baik. Pada akhirnya mampu melayani dan mendampingi para miskin, anak-anak terlantar, dan perempuan yang dieksploitasikan sebagai medan pelayanan para religius Pasionis.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)