Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsinya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir. Matematika juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Ada beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam memahami konsep matematika, salah satu kendalanya adalah berasal dari kelemahan pengajar yaitu kurangnya penggunaan variasi metode mengajar. Hal inilah yang mendorong penulis memilih metode pembelajaraan kooperatif (cooperative learning) dalam belajar matematika, dengan tujuan dapat mengatasi kesulitan belajar matematika khususnya pengukuran berat. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam empat siklus. Prestasi siswa dalam setiap siklus cenderung mengalami peningkatan yang nampak pada kenaikan rata-rata kelas. Aspek-aspek yang dinilai dalam proses belajar seperti beranian bertanya mengemukakan pendapat, keaktifan siswa dalam kelompok, dan partisipasi dalam pemecahan masalah mengalami peningkatan yang berarti pada setiap siklus. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan metode kooperatif (cooperative learning) sangat menarik dan menyenangkan, kehadiran teman sebaya dapat meningkatkan keberanian siswa untuk berpendapat, tidak takut berbuat kesalahan, melatih siswa bersosialisasi dan melatih menghargai pendapat orang lain. Penggunaan media yang sesuai dan memadai dapat membantu menanamkan konsep matematika sehingga dapat memperbesar perolehan hasil belajar yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar. |