Penapisan bakteri pengurai keratin dilakukan dari berbagai sampel diantaranya perut laba-laba, ulat, cacing tanah, belalang, jangkrik, tanah belerang dari Tangkuban Perahu, dan bulu ayam dari limbah tempat pemotongan ayam di Jakarta. Dari tujuh bakteri yang telah diisolasi, tiga isolat dari cacing tanah (CT-1), laba-laba (SP-1), dan tanah belerang (BE-1) dapat menghidrolisis bulu ayam utuh. Selanjutnya aktivitas keratinolitik enzim yang dihasilkan diuji dengan keratin azure sebagai substratnya. Isolat BE-1 berasal dari tanah belerang Tangkuban Perahu yang memiliki karakteristik gram positif berbentuk batang dan berspora, menghasilkan keratinase yang memiliki nilai aktivitas tertinggi (128 U/mg). Enzim ekstraselular yang dihasilkan dapat menghidrolisis berbagai substrat seperti bulu ayam, sarang laba-laba, kasein, albumin, gelatin, hemaglobin, kolagen, fibrinogen, dan elastin. Enzim yang diestimasi memiliki berat molekul 14, 22, 32, 42, dan 46 kD ini bekerja optimum pada suhu 60 oC dan pH 9. |