Anda belum login :: 27 Nov 2024 00:49 WIB
Detail
BukuPENERAPAN PREDICTIVE MAINTENANCE PADA MESIN GEARBOX BUCKET ELEVATOR (STUDI KASUS : PT. ISM,Tbk bogasari flour mills, Jakarta)
Bibliografi
Author: Andrianus, Victor ; Hutahaean, Hotma Antoni (Advisor)
Topik: preventive maintenance; fault tree analysis; overall equipment effectiveness; reliability
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Victor Andrianus S's Undergraduated Theses.pdf (1.45MB; 99 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FTI-212
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
PT. ISM,Tbk. bogasari flour mills, merupakan produsen tepung terigu terbesar di Indonesia. Visi PT. ISM,Tbk. bogasari flour mills adalah menjadi industri pangan berbasis produk pertanian dan jasa terkait yang bertaraf dunia. Untuk mendukung visi tersebut maka mesin – mesin sebagai salah satu fasilitas produksi yang merupakan bagian vital dan harus senantiasa dirawat agar dapat beroperasi dengan baik pada saat dibutuhkan. Selama ini PT. ISM, Tbk Bogasari Flour Mills telah menerapkan kebijakan perawatan pencegahan (preventive maintenance), yang terdiri dari inspeksi dan pelumasan. Namun tetap saja downtime yang terjadi cukup besar yaitu 23.380 menit (2002 – 2005). Berdasarkan masalah tersebut diperlukan suatu sistem perawatan yang baru. Usulan sistem perawatan yang baru adalah dengan melengkapi sistem saat ini (preventive maintenance) dengan predictive maintenance. Kegiatan utama dalam sistem perawatan usulan adalah vibration monitoring, vibration analysis, diagnosis dan action. Melalui sistem perawatan usulan ini diharapkan dapat meminimalisasi terjadinya downtime. Hal ini disebabkan karena melalui sistem perawatan usulan akan diketahui kondisi dari mesin ataupun komponen.
Mesin/komponen yang menjadi obyek penelitian adalah gearbox, karena gearbox termasuk di dalam mesin/komponen kritis 1. Berdasarkan data kerusakan dan fault tree analysis diketahui kerusakan terjadi karena penggunaan yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan gear menjadi retak/patah.
Hasil dari perhitungan untuk parameter overall equiment effectiveness sistem perawatan saat ini sebesar 82,10 % sementara sistem perawatan usulan 87,75 , untuk parameter mean time to failure sistem perawatan saat ini sebesar 199594,224 sementara sistem perawatan usulan 192296,40 , untuk parameter reliability sistem perawatan saat ini sebesar 12,1 % sementara sistem perawatan usulan 13,56 % dan untuk parameter biaya sistem perawatan saat ini Rp 298454683 sementara sistem perawatan usulan Rp 36674785. Berdasarkan perbandingan analisis kedua sistem tersebut terlihat bahwa sistem usulan masih lebih baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)