Globalisasi telah membuat aktivitas perdagangan internasional meningkat, tak terkecuali di bidang ritel. Fenomena ini terlihat dengan menjamurnya hypermart di pasar domestik baik lokal maupun asing. Hal ini menimbulkan suatu persaingan yang sengit baik antara hypermart maupun antara hypermart dengan toko kelontong terutama dalam aspek harga produk. Giant Hypermarket adalah perusahaan ritel lokal yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Diary Farm International, sebuah ritel asing yang berbasis di Hongkong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan harga produk-produk yang ada pada Giant Hypermarket Plaza Semanggi dengan Toko Kelontong pasar tradisional Bendungan Hilir. Metode Penelitian yang digunakan adalah dengan metode Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa harga produk-produk yang ada pada Giant Hypermarket Plaza Semanggi mayoritas lebih murah dari pada produk-produk yang terdapat pada toko kelontong Bendungan Hilir, dengan persentase sebesar 56.5 % untuk Giant Hypermarket. Berdasarkan hasil analisa menyarankan bahwa, harus dibentuk koperasi untuk menopang kegiatan usaha toko kelontong, membatasi pendirian hypermart-hypermart besar, mempertimbangkan faktor lokasi bila hypermart didirikan, pengawasan yang ketat terhadap kegiatan usaha hypermart, dan tindakan yang tegas bila ada peritel yang melakukan persaingan yang tidak sehat |