Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fisiologis dan biokimia di dalam jaringan tanaman kubis stelah proses induksi dengan antagonis. Pengamatan yang dilakukan meliputi kolonisasi cendawan antagonis di dalam jaringan tanaman kubis setelah diaplikasikan pada biji, kandungan dan profil protein total pada jaringan daun, dan aktivitas enzim yang terkait dengan sistem ketahanan tanaman. Setelah tanaman kubis hasil induksi diperbanyak dengan metode kultur jaringan, selanjutnya dilakukan pengujian eksplan dengan menggunakan filtrat P. brassicae pada konsentrasi yang bertingkat. Hasil pengamatan kolonisasi cendawan antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. memperlihatkan, bahwa kedua antagonis ini hanya mengkolonisasi bahagian perakaran tanaman kubis. Kandungan protein total pada jaringan daun tanaman kubis yang bijinya telah diberi antagonis lebih tinggi beberapa saat setelah diinfeksi P. brassicae. Besarnya konsentrasi protein bervariasi antara 11.4 µg/g FW hingga 12.9 µg/g FW pada 24 jsi (jam setelah infeksi), sedangkan sebelum diinfeksi Plasmodiophora brassicae, kandungan protein hanya mencapai 1.10µg/g FW hingga 1.16µg/g FW. Pengamatan terhadap profil protein total pada sampel daun tanaman kubis sebelum dan beberapa jam setelah infeksi memperlihatkan adanya pita protein yang hanya terbentuk pada perlakuan induksi dengan antagonis Trichoderma sp. Intensitas pita yang kuat diamati pada sampel protein yang diambil 48 dan 72 jam setelah tanaman diinfeksi dengan Plasmodiophora brassicae. Aktivitas enzim yang tertinggi diamati pada sampel ekstrak yang diambil pada 48 jam setelah infeksi dengan Plasmodiophora brassicae. Besarnya aktivitas kedua jenis enzim mencapai 0.30 dan 0.40 (?? min-1 mg protein-1). Semakin tinggi konsentrasi filtrat P. brassicae yang diberikan, semakin lama waktu yang diperlukan untuk pembentukan tunas baru. Demikian pula dengan jumlah daun dan tinggi tunas eksplan yang semakin kecil dengan bertambahnya konsentrasi filtrat yang diberikan. Hasil yang berbeda diamati pada perlakuan dengan antagonis Br5, dimana pemberian filtrat relatif tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati. |