Anda belum login :: 23 Nov 2024 23:38 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kolonisasi Dan Efektivitas Sejumlah Galur Cendawan Mikoriza Arbuskular Terhadap Berbagai Tanaman Pangan Dengan Pola Tanam Tumpang Sari
Bibliografi
Author:
Rupaedah, Bedah
;
Bakhtiar, Yenni
(Co-Author);
Saufi, Ahmad
(Co-Author)
Topik:
Kolonisasi
;
efektivitas
;
cendawan mikoriza arbuskular (cma)
;
dan tumpang sari.
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Tempat Terbit:
Malang
Tahun Terbit:
2005
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
Makalah-Bedah Rupaedah.pdf
(155.36KB;
0 download
)
Abstract
Penerapan pola tanam secara tumpang sari sangat tepat dalam rangka meningkatkan
produktivitas lahan maupun produktivitas tanaman. Selain daripada itu, produktivitas
lahan maupun tanaman dapat ditingkatkan dengan pemakaian cendawan mikoriza
arbuskular (cma). Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kolonisasi dari berbagai galur cma dan efektivitasnya terhadap tanaman jagung, padi
gogo, dan cassava yang ditanam secara tumpang sari, serta sejauh mana infeksi silang
yang terjadi antara tanaman yang bermikoriza dengan tanaman yang tidak diinokulasi
cma. Hasil pengujian infektivitas (kolonisasi) cma menunjukkan bahwa, tanaman
singkong (cassava) menunjukkan tingkat infeksi yang paling tinggi yaitu sebesar 98%
dibandingkan terhadap kontrol. Nilai pertumbuhan tinggi tanaman paling baik
ditunjukkan oleh tanaman cassava + cma dengan nilai peningkatan sebesar 60%.
Sedangkan nilai pertumbuhan diameter batang paling tinggi ditunjukkan oleh tanaman
padi gogo + cma dengan nilai peningkatan sebesar 69,6%. Perhitungan RFMD (Relative
Field Mycorrhizal Dependency) menunjukkan bahwa semua perlakuan bernilai positif.
Hal ini mengindikasikan adanya ketergantungan berbagai tanaman tersebut terhadap
galur cma, terutama tanaman padi gogo dengan nilai 450% dibandingkan terhadap
kontrol. Hasil perhitungan NPA (Nisbah Pucuk Akar) menunjukkan bahwa tanaman
bermikoriza memiliki NPA tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil dibandingkan kontrol,
Artinya terdapat keseimbangan antara tanaman bagian atas (transpirasi) dengan
tanaman bagian bawah (serapan air). Hasil identifikasi spora menunjukkan bahwa pada
rizosfer setiap tanaman terdapat berbagai galur mikoriza, meskipun beberapa tanaman
tidak diinokulasi dengan mikoriza. Hal tersebut menunjukkan telah terjadi infeksi silang
yang cukup efektif antara tanaman satu dengan tanaman lain, sehingga produktivitas
tiap tanaman sama-sama mengalami peningkatan. Semua hasil tersebut membuktikan
bahwa pemakaian cma dengan cara infeksi silang pada pola tanam tumpang sari
mampu meningkatkan produktivitas baik lahan maupun produktivitas tanaman.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)