Penelitian pendahuluan mikropropagasi tanaman temu putih (Curcuma zedoaria) telah dilakukan menggunakan media Murashige dan Skoog (MS). Zat pengatur tumbuh yang ditambahkan adalah 6-benzylamino purin (BAP) dengan konsentrasi 2 mg/L, 5 mg/L dan 10 mg/L. Selain itu dicoba pula penggunaan air kelapa dengan konsentrasi 10 ml/L, 20 ml/L dan 30 ml/L. Pengamatan dilakukan selain terhadap jumlah tunas baru, juga dilakukan terhadap jumlah daun dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai minggu ke 7 jumlah tunas terbanyak dihasilkan dari media MS dengan penambahan BAP 5 mg/L yaitu 2,8. Hasil aklimatisasi di lapangan menunjukkan bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh dengan ukuran rimpang yang normal. |