| Masalah perdagangan terjadi hampir di seluruh dunia, khususnya di negara-negara miskin, berkembang ataupun yang sedang dilanda konflik. Di Indonesia korban perdagangan anak ditujukan dengan berbagai maksud seperti dilacurkan, dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga, menjadi pengemis, dilibatkan dalam perdagangan narkoba, atau dimanfaatkan untuk pekerjaan ekploitatif lainnya Dengan semakin banyaknya kasus-kasus perdagangan anak di dunia, khususnya di Indonesia, UNICEF sebagai satu-satunya organisasi internasional yang secara khusus menangani masalah anak di seluruh dunia mempunyai perhatian khusus akan hal tersebut. Dengan dilandasi prinsip-prinsip dalam Deklarasi Hak-hak Anak serta dengan panduan yang sistematis dari Konvensi Hak-hak Anak 1989, UNICEF menjalankan fungsinya dalam memerangi perdagangan anak di seluruh dunia. Dalam menjalankan fungsinya di Indonesia, UNICEF dalam mengatasi perdagangan bekerja dalam sebuah konsep dasar yang dinamakan “Child protection Environtment”, yaitu sebuah konsep yang bertujuan menciptakan sebuah lingkungan yang memberi perlindungan kepada anak. Dengan membangun lima komponen, yaitu peraturan, budaya, meningkatkan kewaspadaan anak terhadap perdagangan anak, melibatkan anak melalui forum-forum anak untuk menyuarakan bahaya dari perdagangan anak, komitmen pemerintah, dan mengkampanyekan masalah perdagangan anak maka diharapkan masalah perdagangan anak di Indonesia akan berkurang serta membuka kesadaran masyarakat akan masalah perdagangan anak dan semakin mendorong pemerintah untuk memerangi masalah perdagangan anak. |