Isolat TP. 02 yang memproduksi enzim fibrinolitik telah berhasil diisolasi dari tempoyak, pangan fermentasi tradisional khas Palembang. Enzim ini bersifat termostabil dan termasuk ke dalam golongan protease netral. Analisis pH pada ekstrak kasar TP. 02 menunjukkan dua titik optimum yaitu pada pH 6.8 dan 7.8. Sementara pH optimum pada fraksi dialisat juga menunjukkan dua titik optimum yaitu 7.2 dan 8.5. Suhu optimum baik pada ekstrak kasar maupun fraksi dialisat menunjukkan suhu optimum yang sama yaitu 70° C. Pada ekstrak kasar tidak terjadi penghambatan secara signifikan dengan penambahan 0.1 mM Na -p-tosyl-L-lysine chloromethyl ketone (TLCK) dan 0.01 mg/mL soybean trypsin inhibitor (STI) namun sebaliknya, ekstrak kasar ini dihambat kuat oleh 5 mM dan 10 mM ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA), 5 mM Fe3+, dan 10 mM phenylmethanesulfonyl fluoride (PMSF) yang mengindikasikan bahwa ekstrak kasar ini termasuk pada golongan metalo –serin protease. Pada fraksi dialisat keberadaan EDTA, PMSF dengan konsentrasi 1-10 mM dan 5 mM Fe3+ menghambat kuat aktivitasnya sedangkan TLCK 0.1 mM dan STI 0.01 mg/ mL mamp u menghambat aktivitas residu enzim hingga ±60%. Enzim fibrinolitik yang baru ditemukan dari pangan fermentasi ini dapat digunakan sebagai bahan anti trombosis sebagaimana produk-produk kesehatan alami lainnya. |