Anda belum login :: 23 Nov 2024 07:08 WIB
Detail
ArtikelUma' kulit: A kenyah or kaya language?: Linguistic classifications and local epistemology  
Oleh: Soriente, Antonia
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Linguistik Indonesia vol. 24 no. 1 (Feb. 2006), page 71-81.
Fulltext: 71 - Uma Kulit A Kenyah - Antonia Soriente -Max Planck Institute.pdf (287.58KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: 405 LIN 24 1
    • Non-tandon: 2 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelSetelah mengadakan sebuah penelitian tentang sebagian besar bahasa Kenyah di Malaysia (Sarawak) dan Indonesia (Kalimantan Timur), saya meneoba menentukan tingkat hubungan kekerabatan di antaranya. Dengan didasarkan pada suatu perangkat inovasi yang dialami secara bersama oleh varian bahasa yang diteliti, akhirnya dapat ditentukan suatu cabang (subgroup) yang dinamakan Kayan-Kenyah. Di dalam cabang ini, seperangkat inovasi menghubungkan semua bahasa yang disebut Kenya-hik dan memisahkan bahasa-bahasa lain yang tidak memiliki inovasi tersebut. Ini berarti bahwa bahasa yang secara tradisional didefinisikan Kenyah oleh penuturnya sendiri justru sebenarnya tergolong dalam cabang bahasa Kayanik. Misalnya, bahasa Uma' Kulit dan bahasa yang erat hubungannya seperti Leppo' Timai, Uma' Ujok and Uma' Pawa' tidak dapat digolongkan secara linguistik sebagai Kenyahik walaupun nama yang mereka pakai dalam masyarakat adalah "Kenyah". Analisa bahasa Uma' Kulit yang digunakan oleh sekitar 8000 penutur ini, kebanyakan di Kalimantan Timur, merupakan contoh pentingnya penelitian lapangan yang dilakukan oleh linguis untuk membuat dokumentasi linguistik dan menentukan posisinya di dalam keluarga Kayan-Kenyah. Penutur bahasa Uma' Kulit mengklaim bahwa bahasa mereka tergolong dalam cabang Kenyah dengan beberapa ciri khas yang memisahkannya dari bahasa Kenyah lain, baik secara fonologis maupun leksikal, dan menolak label Kayanik. Di sini beberapa ciri fonologis dan sebagian kecil morfosintaksis bertujuan membuktikan bahwa Uma' Kulit sebenarnya bahasa Kayanik walaupun kesimpulan ini bentrok dengan pengetahuan lokal, mitos dan sejarah yang sudah turun menurun. Dan pada saat kesimpulan yang berdasarkan fakta linguistik, dan secara khusus berdasarkan metodologi linguistik historis komparatif, bertentangan dengan klaim dari epistemologi lokal dan pelabelan etnik, seorang linguis harus mampu mengambil posisi objektif melalui penelitian ilmiah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)