Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:38 WIB
Detail
ArtikelDeterminan Pemberian ASI pada Satu Jam Setelah Melahirkan  
Oleh: Rahardjo, Setiyowati ; Sabri, Luknis ; Prasetyo, Sabarinah B.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: MEDIKA: Jurnal Kedokteran Indonesia vol. 33 no. 12 (Dec. 2007), page 789.
Topik: ASI satu jam pertama; SDKI 2002-2003; regresi logistik multivariat
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M40.K.2007.01
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAngka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan negara ASEAN lain. Penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia adalah penyakit infeksi, terutama saluran napas dan diare. Pencegahan penyakit infeksi dapat dilakukan dengan pemeliharaan gizi bayi dan balita yang baik. Salah satunya dengan pemberian ASI secara benar dan tepat. Awal menyusui yang baik adalah 30 menit setelah bayi lahir, karena dapat merangsang pengeluaran ASI selanjutnya dan akan terjadi hubungan timbal balik dengan cepat antara ibu dengan bayi. Hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia 2002-2003 menunjukan bahwa 95,5% balita sudah mendapat ASI. Dari jumlah ini, hanya 38,7% balita yang mendapat ASI pertama dalam satu jam setelah lahir. Untuk itu, dilakukan analisis terhadap faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pada satu jam pertama setelah melahirkan berdasarkan data SDKI 2002-2003. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pada satu jam pertama setelah melahirkan. studi ini merupakan analisis lebih lanjut dari data SDKI 2002-2003 dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 6.018, meliputi ibu yang memiliki anak balita terakhir masih hidup berusia 0-24 bulan yang mendapat ASI dan dilahirkan tanpa operasi. Analisis data meliputi analisis univariabel, analisis bivariabel dengan regresi logistik sederhana, dan analisis multivariabel dengan regresi logistik multivariat. Hasilnya menunjukan proporsi pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah melahirkan sebesar 38,28%. Analisis multivariabel menunjukan bahwa faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI pada satu jam pertama setelah melahirkan adalah daerah tempat tinggal, kehamilan diinginkan, tenaga periksa hamil, penolong persalinan, akses terhadap radio, dan berat lahir. Terdapat interaksi antara daerah dengan tenaga periksa, kehamilan diinginkan dengan tenaga periksa, dan berat lahir dengan penolong persalinan. Kesimpulannya, faktor dominan yang berhubungan dengan pemberian ASI pada satu jam pertama adalah tenaga periksa hamil. Perlu upaya meningkatkan pengetahuan dan motivasi petugas kesehatan mengenai pentingnya ASI segera dan ASI eksklusif, upaya peningkatan pengetahuan ibu dan calon ibu mengenai tatalaksana pemberian ASI yang benar, di samping memasyarakatkan program keluarga berencana. Upaya ini harus di dukung dengan kebijakan pemerintah serta kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk tercapainya peningkatan pemberian ASI segera dan ASI eksklusif.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.046875 second(s)