Anda belum login :: 24 Nov 2024 01:41 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Dry Eye Syndrome
Oleh:
Asyari, Fatma
Jenis:
Article from Journal - ilmiah internasional
Dalam koleksi:
Dexa Media vol. 20 no. 4 (Oct. 2007)
,
page 162.
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
D04.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Dry eye syndrome merupakan suatu kelompok gejala dimana mata terasa tidak nyaman (seperti iritasi, perih, berair, seperti ada pasir, lengket, gatal, pegal, merah, merasa mengantuk, mudah lelah) dan dapat terjadi penurunan tajam penglihatan bila sudah terjadi kerusakan epitel kornea bahkan perforasi. Dry eye sangat sering dijumpai, mengenai hampir 10-30% penduduk, tidak pandang ras, gender maupun umur. Meskipun demikian, dry eye lebih banyak pada wanita usia diatas 40 tahun. Pada era komputer dan pemakaian AC yang terus menerus, hampir semua orang pernah mengalami gejala ini sebagian besar menganggap itu hal biasa dan tidak perlu diobati. Ternyata, satu dari 4 pasien yang datang ke dokter mata adalah penderita dry eye dan kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya, bahkan sampai bertahun-tahun. Agar mata terasa nyaman dan penglihatan baik, sel-sel epitel permukaan mata (kornea, konjungtiva) harus dalam keadaan jernih dan lembab, mata lembab disebabkan karena adanya lapisan air mata yang membasahi permukaan mata setiap saat. Banyak faktor yang berperan pada terjadinya dry eye, diantaranya fungsi air mata, baik kuantitas maupun kualitasnya. Mekanisme ini sangat bergantung pada neuroanatomic control serta integritas sel induk pada limbus (stem cell).
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0 second(s)