Anda belum login :: 27 Nov 2024 01:06 WIB
Detail
ArtikelTenun Ikat Tradisional di NTT: Mengangkat Mutiara yang Terlupakan  
Oleh: Berkanis, Anton
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Arah Reformasi Indonesia no. 35 (May 2007), page 45-56.
Topik: Tenun Ikat; Warisan Budaya; Tenun Ikat Tradisional; NTT; Pakaian; Tenun Ikat Sebagai Mutiara yang Terlupakan
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA19.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: A106
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTenun ikat merupakan salah satu hasil karya kreatif yang bersumber dari warisan budaya masyarakat Austronesia. Studi-studi arkeologis menunjukkan bahwa tenun ikat merupakan jenis pakaian yang telah dikenal sejak zaman pra-sejarah (Wibowo, 2004). Pada awalnya, pakaian hanya berfungsi untuk menutup bagian vital tubuh. Pada perkembangannya kemudian, pakaian berfungsi sekaligus untuk memenuhi kebutuhan budaya: estetika, pembeda status sosial, dan bahkan berfungsi sebagai simbol pengharapan tertentu dalam upacara. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka diciptakanlah hiasan dan motif hias pada pakaian. Pembuatan motif hias pakaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan tenun (teknik ikat pakan, ikat lungsi, dan ikat ganda), batik, cap, dan songket.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)