Anda belum login :: 23 Nov 2024 09:29 WIB
Detail
ArtikelHubungan Faktor Von Willebrand dengan Penyakit Jantung Koroner dan Faktor Resiko Konvensional  
Oleh: Bandiara, Ria ; Ernijati Sjukrudin ; Iman Supandiman ; Sumantri, Rachmat
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI - non-atma jaya
Dalam koleksi: Majalah Kedokteran Bandung (Bandung Medical Journal) vol. 35 no. 4 (2003), page 156.
Topik: penyakit jantung koroner; faktor resiko konfensional; faktor von Willebrand
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M54.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelAterosklerosis merupakan suatu proses yang kompleks, multifaktorial, dan seringkali dihubungkan dengan faktor resiko konvensional seperti dislipidemia, hipertensi, diabetes melitus, dan rokok. Tingginya kejadian penyakit jantung koroner (PJK) telah banyak diketahui, tetapi hanya sebagian penderita PJK yang berkaitan dengan faktor risiko konvensional. Plak yang ruptur dan pembentukan trombus telah dikenal sebagai mekanisme umum terjadinya manifestasi PJK akut. Penelitian terbaru lebih memusatkan pada komponen sistem hemostatik. Eratnya hubungan antara faktor Von Willebrand (vWf) dan proses pembentukan trombus (trombogenesis) atau aterogenesis menunjukan bahwa tingginya kadar vWf mungkin dapat menjadi suatu indikator tidak langsung dari aterosklerosis dan atau trombosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara vWf dengan infark miokard lama dan faktor resiko konvensional. Kadar vWf plasma puasa, kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, gula darah puasa, tekanan darah dan kebiasaan merokok diperoleh dari 80 orang penderita infark miokard lama (laki-laki, 40-70 tahun) dan 80 subjek bebas PJK yang merupakan kelompok terkontrol. data tersebut dianalisis menggunakan odds ratio dengan 95% tingkat kepercayaan untuk menilai risiko PJK dan menggunakan regresi linier multiple untuk menganalisis hubungan antara vWf dengan faktor resiko PJK. Perbedaan bermakna dapat dilihat pada tekanan darah sistolik (p=0,042), kolesterol total (p=0,007), kolesterol HDL (p=0,1), dan kadar gula darah puasa (p=0,001) pada penderita infark miokardium lama dibandingkan kontrol. Prevalensi perokok ditemukan lebih tinggi pada kelompok kontrol (45% vs 11,2% , p=0,03). Perokok dan bekas perokok memiliki odds ratio terhadap PJK 1,93. Pada penderita miokard infark lama kadar vWf lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (145,9% vs 121,4%, p=0,001). Penderita dengan kadar vWf pada kuartil keempat (159%) memiliki resiko kejadian PJK berulang sebesar 2,4 kali (95% CI 1,07-5,35). secara univariant terdapat hubungan bermakna antara vWf dengan kolesterol total ((r=0,178, p=0,02), kolesterol LDL (r=0,168, p=0,003), gula darah (r=0,203, p=0,005), dan diabetes (r=0,185, p=0,03)). analisis regresi linier multiple hanya ada hubungan antara diabetes melitus dengan vWf (p=0,018). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa vWf merupakan faktor resiko independen untuk penyakit jantung koroner serta hanya diabetes yang mempunyai hubungan dengan vWf.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)