Pengaruh Temperatur Pada Proses Adsorpsi Terhadap Penyisihan Zat Warna Cibacron Brilliant Red Oleh Ampas Tebu (Bagasse)  

Oleh:

Afiatun, Evi ; Rusmaya, Deni ; Estiningrum, Novi

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi vol. 8 no. 4 (Dec. 2006), page 241-248.
Topik: Ampas Tebu (Bagasse); Delignifikasi; Kapasitas Adsorpi

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: II26.5 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Pada proses pewarnaan / pencelupan hanya sekitar 50 - 90 % zat warna yang masuk / terserap oleh bahan tekstil, dan selebihnya akan berada dalam sisa larutan celup yang merupakan limbah cair dan proses pencelupan / pewarnaan. Limbah cair tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima. Pengolahan tersebut dapat dilakukan secara fisika, kimia, dan biologi Pada penelitian ini dilakukan pengolahan untuk menyisihkan zat warna dengan cara fisika yaitu adsorpsi dengan memanfaatkan ampas tebu (bagasse), karena ampas tebu mempunyal karakteristik fisik dan kimia yang dapat untuk digunakan sebagai adsorben. Kapasitas adsorpsi ditunjukkan dengan menggunakan persamaan Freundlich dan Langmuir Isoterm. Adsorpsi terhadap zat warna Cibacron Brilliant Red oleh ampas tebu (bagasse) dilakukan dengan variasi temperature (25 °C dan 45 °C), variasi berat ampas tebu dan variasi dalam teknik delignifikasi ampas tebu. Kapasitas adsorpsi dari ampas tebu tanpa delignifikasi, ampas tebu dengan delignifikasi 0,35 % NaOH dan ampas tebu dengan delignifiaksi 17,5 % NaOH pada Freundlich dan Langmuir isoterm menjadi bertambah dengan meningkatnya temperatur. Hal ini menunjukkan adanya reaksi endoterm pada proses adsorpsi tersebut. Penggunaan ampas tebu (bagasse) sebagai adsorben merupakan alternative pengolahan karena biayanya yang murah dan mudah didapat.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali