Anda belum login :: 23 Nov 2024 11:03 WIB
Detail
ArtikelEFEK PEMBERIAN LIGNIN, CELLULOSA &AMORPHOPHALLUS ONCOPHYLLUS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK KOLON TIKUS WISTAR (Penelitian eksperimental laboratorik pada tikus Wistar yang diinduksi 1,2 DMH subkutan, diet tinggi lemak dan protein)  
Oleh: Dipayana, Setya ; Awal Prasetyo
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Media Medika Muda no. 3 (Jul. 2006), page 69.
Topik: lignin; cellulose; A. oncophyllus; karsinogenesis; gambaran histopatologi kolon; 1; 2 DMH; diit tinggi lemak
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: M52.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelLatar belakang: A. oncophyllus mengandung lignin sebagai antioksidan poten yang mampu menstimulasi apoptosis sel, dan serat alami yang memiliki viskositas tinggi, dan diduga mampu menghambat karsinogenesis. Penelitian ini bertujuan membuktikan potensi preventif lignin, cellulosa dan A. oncophyllus terhadap karsinogenesis kolon dengan melihat perbedaan gambaran histopatologi kolon tikus Wistar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain randomized post test control group, menggunakan 36 tikus Wistar jantan yang dibagi 4 kelompok selama 9 minggu. Kelompok I adalah kontrol. Kelompok II diberi diet lignin, ditambah diet tinggi lemak dan tinggi protein selama 8 minggu. Kelompok III diberi diet cellulosa, ditambah diet tinggi lemak dan tinggi protein selama 8 minggu, kelompok III, 8 Wistar, A. oncophyllus, ditambah diet tinggi lemak dan tinggi protein selama 8 minggu; kelompok II,III,IV diinduksi Karsinogen (1,2 DMH subkutan 1 mg/Wistar/minggu). Pada awal minggu ke-9, dibuat preparat histopatologi kolon tikus dan dilakukan skoring oleh ahli patologi. Skoring dimodifikasi dari standar WHO. Data dianalisa univariat lalu dilakukan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil: Mean skor pada kelompok I paling tinggi (1,53); mean skor kelompok II sebesar 1,13; mean skor kelompok III sebesar 1,22;sedangkan mean skor kelompok IV sebesar 1 atau berarti sudah ada hiperplasia epitel kelenjar. Skor dua berarti sudah ada displasia ringan epitel kelenjar (Gambar 2). Nilai standart deviasi (SD) kelompok I paling tinggi (kurang lebih 0.158), sedangkan pada kelompok II adalah 0,354 dan kelompok IV sebesar 1. Uji Kruskall-Wallis p=0,011 atau berbeda bermakna, uji Mann-Whitney untuk kelompok I dan kelompok II adalah p=0,046, kelompok I dan III p=0,000, dan kelompok I dan IV p=0,09 atau berbeda bermakna, namun uji Mann Whitney kelompok II dan IV p=0,317 atau tidak ada perbedaan bermakna. Simpulan : Terdapat perbedaan tidak bermakna pada gambaran histopatologi kolon tikus Wistar yang diberi A. oncophyllus sebelum dan selama induksi 1,2 DMH subkutan dan diet tinggi lemak dan protein dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi lignin, cellulosa sebelum dan selama induksi 1,2 DMH subkutan dan diet tinggi lemak protein. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lignin, cellulosa, dan A. oncophyllus mampu menghambat karsinogenesis kolon dengan efek preventif yang setara.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)