Anda belum login :: 23 Nov 2024 17:34 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
QRS distortion increased risk re-occurrence acute coronary events
Oleh:
Kasim, Manoefris
;
Sunanto
;
Sewianto, Albertus
;
Dede Kusmana
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Medical Journal of Indonesia vol. 16 no. 04 (Oct. 2007)
,
page 240.
Topik:
QRS distortion
;
fibrinolysis
;
inferior myocardial infarction
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M35.K.2007.01
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Sekitar 50% pasien dengan infark miokard inferior akan mengalami komplikasi atau kejadian khusus yang dapat meningkatkan mortalitas. Studi ini bertujuan mengidentifikasi faktor risiko yang dominan berhubungan dengan kejadian koroner akut berulang pada pasien dengan infark miokard inferior. Kohor historis ini mencakup pasien dengan infark miokard inferior yang mendapatkan terapi fibrinolitik di unit gawat darurat Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta periode 2001-2004 dan diikuti dua tahun. Pasien dengan riwayat infark miokard sebelumnya, blok cabang bundel kiri, irama ventrikel, dan pacu ventrikel dikeluarkan. Distorsi QRS adalah rasio antara titik-J dan gelombang R lebih dari 50% pada 2 atau lebih sadapan inferior. Kejadian koroner akut berulang mencakup insiden infark miokard dan angina pektoris tak stabil. Dari 181 pasien dengan infark inferior, ditemukan 21 (11,6%) insiden kejadian koroner akut berulang. Pasien dengan distorsi QRS positif dibandingkan dengan distorsi negatif memiliki resiko tiga kali lipat untuk kejadian koroner akut berulang [Risk relatif suaian (RRa) 2,88; 95% interval kepercayaan (IK)=1,05-7,90]. Pasien dengan skor TIMI tinggi dibandingkan kelompok skor rendah memiliki risiko 6,7 kali lipat (RRa = 6,66; 95% IK = 1,94 - 22,92). Selain itu pasien dengan fibrinolisis yang berhasil memiliki risiko 57% lebih rendah untuk kejadian koroner akut berulang (RRa = 0,43; 95% IK = 0,18 - 1,05; P = 0,065). Kejadian koroner akut berulang berhubungan dengan distorsi QRS, skor risiko TIMI dan keberhasilan fibrinolysis.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)