PERILAKU PENGECER DALAM MERACIK DAN MENYAJIKAN OBAT TRADISIONAL DI EMPAT KABUPATEN/KOTA PROPINSI  

Oleh:

Suharmiati ; Handayani, Lestari

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Obat Bahan Alam (Journal of Natural Medicine) vol. 05 no. 02 (Nov. 2006), page 87-95.
Topik: Perilaku; Pengecer Obat Tradisional; Jamu

Ketersediaan

Perpustakaan FK Nomor Panggil: J35.K.01 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Pegecer merupakan salah satu perpanjangan tangan dari industri obat tradisional terutama dalam hal meracik sampai dengan menyajikan obat tradisional yang dijual kepada konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan obat tradisional dan perilaku pengecer obat tradisional dalam meracik serta menyajikan obat tradisional kepada konsumen. Penelitian dilakukan pada tahun 2004. Sampel dipilih dari 4 lokasi penelitian (kabupaten) Jombang, kota Kediri, kota Semarang dan kota Surakarta). Sepuluh sampel pengecer obat tradisional ditetapkan secara purposif dari masing-masing kota/kabupaten. Data diperoleh dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan dilakukan pengamatan perilaku pengecer yang sedang berjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,5% pengecer menyalahgunakan bahan kimia obat (BKO) dalam meracik clan menyajikan obat tradisional yang dijual kepada konsumen. Faktor yang mungkin berpengaruh dari sisi pengecer adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran dalam memperjualbelikan obat tradisional secara rasional, sedangkan dari sisi konsumen menghendaki penambahan BKO ke dalam obat tradisional yang dibelinya. Disarankan perlu dilakukan pembinaan kepada pengecer obat tradisional dan masyarakat pengguna tradisional. Di samping pengawasan, distribusi bahan kimia berkhasiat obat hendaknya diperketat sehingga penyalahgunaan BKO dalam penggunaan obat tradisional dapat dihindarkan.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali