Anda belum login :: 17 Feb 2025 14:04 WIB
Detail
ArtikelRespons fisiologis terapi resusitasi bersasaran pada sepsis intraabdominalis  
Oleh: Basrul Hanafi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Ilmu Bedah Indonesia (Indonesian Journal Of Surgery) vol. 34 no. 2 (Apr. 2007), page 59.
Topik: Resusitasi Terkendali Standar Konvensional; Resusitasi Terkendali Non-Invasif; Tingkat Keadaan Umum; Tingkat Kekacauan Fisiologik; Sepsis Intraabdominalis.
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: J36.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPendahuluan: Resusitasi terkendali / bersasaran standar konvensional (RTSK), adalah tindakan resusitasi untuk memperbaiki keadaan umum (KU) pra-bedah pada pasien dengan peritonitis umum sekunder di RS Hasan Sadikin (RSHS). Protokol ini telah menjadi standar dan berhasil menurunkan angka komplikasi dan kematian. Dengan tersedianya pemantauan non-invasif HOT Man (hemodynamic oxygen transport management), parameter hemodinamik sistemik dapat terpantau terus-menerus. Resusitasi yang bertujuan sasaran tertentu pada parameter ini membuat maju atau mundumya tingkat keadaan umum (TKU) dapat terpantau. Melalui penerapan metode itu, dikembangkan resusitasi terkendali non-invasif (RTNI) yang menghasilkan penilaian keberhasilan terapi tingkat kekacauan fisiologik (TKF) yang digunakan untuk eksplorasi respons fisiologis. Metode: Dilakukan studi intervensi acak pada sepsis intraabdominalis yang beretiologi apendisitis perforasi dan perforasi ileum pada demam tifoid. Satu kelompok diterapkan RTNI dengan sasaran: normalisasi Cl (cardiac index), EDI (end diastolic index), dan SSVRI (systemic vascular resistence index). Kelompok lainnya diterapkan RTSK dengan sasaran normalisasi HR (heart rate), Syst BP (systolic blood pressure), dan MAP (mean arterial pressure). Penilaian hasil terapi meliputi TKF dan TKU. Variabel TKF: parameter RTNI, kliren kreatinin 2 jam, dan kadar laktat darah. Nilainya state; A=normal stress respons, B=exaggerated stress respons, C=decompensation of exaggerated stress respons, D=preterminal state of SIRS. Variabel TKU: parameter RTSK, tingkat kesadaran, diuresis/jam. Nilainya KU baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. Parameter diambil serial dan paralel pada kedua kelompok pada jam ke-OO, ke-12, ke-24, dan ke-48. Hasil: Terkumpul 37 kasus, 18 RTNI dan 19 RTSK. Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam umur, jenis kelamin, dan etiologi antar kelompok. Analisis antar kelompok dan pra-pascaresusitasi, kelompok RTNI lebih baik bermakna daripada RTSK, dengan p
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)