Anda belum login :: 24 Nov 2024 22:59 WIB
Detail
ArtikelStabilitas pelat daun waru tipe locking dibandingkan dengan pelat daun waru tipe non locking terhadap gaya aksial pada fraktur tibial plafond/pilon (Penelitian eksperimental biomekanik pada tulang tibia sapi)  
Oleh: Djoko Simbardjo ; M kuntadi SH
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Ilmu Bedah Indonesia (Indonesian Journal Of Surgery) vol. 34 no. 2 (Apr. 2007), page 36.
Topik: Fraktur Tibial Plafond/Pilon; Pelat Daun Waru Tipe Locking; Pelat Daun Waru Tipe Non Locking.
Ketersediaan
  • Perpustakaan FK
    • Nomor Panggil: J36.K
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelPendahuluan : Fraktur tibial plafond/pilon merupakan fraktur yang diakibatkan trauma energi tinggi (high energy injury) ataupun energi rendah (low energy injury). Fraktur ini melibatkan permukaan artikuler dan daerah periartikuler. Penatalaksanaannya masih kontroversial dan membutuhkan pelat khusu bila menghendaki fiksasi internal. Pelat locking memberikan alternatif untuk menghasilkan fiksasi yang bagus untuk fraktur periartikuler. Untuk mendapatkan data biomekanik fiksasi, pada enelitian ini dilakukan untuk membandingkan stabilitas fiksasi antara pelat daun waru tipe locking dan non locking terhadap gaya aksial pada fraktur tibial plafond. Metode: Sepuluh tulang tibia sapi dibagi dalam 2 kelompok, Kemudian dibuat fraktur tibial lafind berdasarkan 43-C1, klasifikasi AO/ASIF dan OTA, 1996, yaitu fraktur komplet artikuler, fraktur artikuler simpel, fraktur metafiseal simpel. Kelompok 1 distabilisasi menggunakan pelat daun waru tipe locking dan kelompok 2 difiksasi menggunakan pelat non locking. Gaya aksial biomekanik pada kedua kelompok diukur secara in vitro. Selanjutnya gaya gaya aksial yang menimbulkan pergeseran sebanyak 2mm dan 5mm dicatat. Hasil : Rerata gaya aksial sebesar 49,8 newton (N) menghasilkan pergeseran 2 mm pada kelompok 1 (kelompok locking), dan 31,6 B pada (kelompok non locing). Terdapat perbedaan bermakna gaya aksial yang menghasilkan pergeseran 2 mm di antara kedua kelompok tersebut (P=0,001). Untuk pergeseran 5mm, dibutuhkan 100,4 N pada kelompok 1 dan 57,6 N pada kelompok 2. Terdapat perbedaan bermakna secara statistik pada gaya aksial antara keolmpok 1 dan 2 (0,000). Simpulan : Pelat daun waru tipe locking memberikan stabilitas yang lebih baik dalam gaya aksial bila dibandingkan dengan pelat daun waru tipe non locking dalam fiksasi fraktur tibial plafond/pilon pada tulang tibia sapi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)