Anda belum login :: 27 Nov 2024 17:18 WIB
Detail
ArtikelCitra Manusia Dalam Pemikiran Pramudya Ananta Toer  
Oleh: Wibowo, Wahju S.
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 8 no. 2 (Dec. 2003), page 90-102.
Topik: MANUSIA; Human Image; Citra Manusia; Pramudya Ananta Toer; Kesadaran Sejarah; Kaum Wanita
Fulltext: Citra Manusia Dalam Pemikiran Pramudya Ananta Toer.pdf (11.09MB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: RR11.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: R20
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKurang lebih ada dua tema penting yang dikemukakan Pramudya dalam novel-novelnya yang menggambarkan pemikirannya tentang manusia. Tema pertama adalah tentang manusia dalam kesadaran sejarahnya. Melalui sejarah hidupnya, yang berawal dari sejarah hidup pribadi, dan terus bergerak menuju sejarah di luar dirinya, dan terus bergerak menjangkau Iingkup hidup yang lebih luas seperti negara, atau dunia, manusia belajar tentang diirnya sendiri. Gerak sejarah hidup manusia itu adalah sebuah gerak dialektis. Perjalanan pengenalan din itu bergerak dari diri sendiri lalu ke luar dan kembali ke din sendiri sebagai sebuah peneguhan. Tema kedua yang mencitrakan manusia dalam pemikiran Pramudya adalah tentang perjuangan kaum wanita. Para wanita yang hadir dalam novel-novel Pramudya adalah orang-orang yang gigih, tabah, dan setia dalam menghadapi tekanan struktur sosial. Namun disini Pramudya tidak sedang memperjuangkan persamaan hak antara pria-wanita dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Perjuangan yang ingin digolkan adalah perjuangan melawan penindasan terhadap orang-orang kecil. Kebeteluan orang-orang kecil yang digambarkan dalam kebanyakan novelnya itu adalah kaum wanita. Karena itu sering timbul pertanyaan apakah a adalah seorang pejuang feminisme? Yang pasti adalah Pramudya, lewat novel-novelnya, ingin berjuang bagi orang-orang tertindas, orang yang tidak memiliki apa-apa. Kaum wanita adalah bagian dari kelompok orang terteindas itu. Karena itu pula humanisme dari seorang Pramudya adalah humanisme proletar. Upload full-text_Ali Nurdin_Januari 2024
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)