Mencermati Politik Ketertiban  

Oleh:

Dua, Mikhael

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI - atma jaya
Dalam koleksi: Respons: Jurnal Etika Sosial vol. 8 no. 2 (Dec. 2003), page 78-89.
Topik: Politik; Politik; Demokrasi; Politik Ketertiban
Fulltext: Mencermati Politik Ketertiban.pdf (9.58MB)

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: RR11.3 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada	Lihat Detail Induk
Perpustakaan PKPM Nomor Panggil: R20 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada	Lihat Detail Induk

Isi artikel

Pemahaman kita tentang politik kerap dijelaskan berdasarkan paradigma demokrasi. Dalam paradigma ni, politik dilihat sebagai persoalan praktis yang dapat diselesaikan melalui dialog atau diskusi. Namun,jika kita melihat politik sebagal proses pengambilan keputusan, maka di sana kita tidak lagi bertemu dengan disukusi dan dialog, melainkan dengan seorang penguasa yang mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya. Disini!ah letak persoalan yang mau dikatakan oleh Carl Schmitt melalui gagasannya tentang politik ketertiban. Dengan mengkritik demokrasi yang dikatakannya sebagai sekedar wacana saja, Schmitt mencoba merefleksikan saat pengambilan keputusan politik sebagai momentum moral, sebuah momentum dengan kesungguhan sikap, tidak main-main, yang sekaligus melahirkan posisi kawan-lawan. Hanya dalam momentun seperti ni kejujuran sikap politik dapat muncul. Pemikiran Schmitt menuai kritik dari para pendukung demokrasi yang lebih mempercayai prosedur demokratis dari pada momentum pengambilan keputusan. Bagi mereka, demokrasi menjadi pilihan karena lebih memungkinkan terjadinya dialog dan diskusi, Namun para pengkritik Schmitt tetap tidak mampu menjawab keuatiran Schmitt, bagaimana kita bisa melihat kejujuran dalam politik, jika kita mengabaikan momentum pengambilan keputusan. Upload full-text_Ali Nurdin_Januari 2024

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali