Anda belum login :: 24 Nov 2024 01:12 WIB
Detail
ArtikelGerakan Mahasiswa Pasca Transit Kepemimpinan Nasional : Quo Vadis?  
Oleh: Harjanto, N.T. Budi
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Analisis CSIS vol. 27 no. 3 (1998), page 236.
Topik: quo vadis; gerakan mahasiswa; transit kepemimpinan nasional
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA44.3
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelGerakan mahasiswa di tahun 1998 yang mencatat sukses dalam menekan Soeharto untuk mundur dari jabatan presiden menyimpan banyak hal menarik. Dari sisi substansi gerakan, apa yang dilakukan mahasiswa ini pernah dicap sebagai kegiatan politik praktis. Namun hal tersebut disanggah oleh banyak kalangan civitas akademika dan dari kalangan mahasiswa sendiri. Upaya memasukkan gerakan mahasiswa sebagai kegiatan politik praktis ini tampaknya merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meredam dan menjinakkan mahasiswa. Seiring dengan semakin memburuknya krisis ekonomi dan keluarnya kebijakan-kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat, aksi-aksi mahasiswa meluas sebagai respons yang sebetulnya wajar atas kondisi objektif yang ada. Dengan adanta Tragedi Trisakti yang menewaskan empat mahasiswa, gerakan mahasiswa menjadi semakin intensif dan massif, dan mendapat dukungan secara terbuka dari berbagai kalangan amsyarakat. Namun setelah berhasil menekan mundur Soeharto, ternyata muncul berbagai permasalahan baru yang tak kalah pentingnya. Sebagai bagian dari gerakan reformasi, gerakan mahasiswa kini dihadaokan kepada sejumlah perkembangan dan kecenderungan yang semakin tidak pasti. Oleh karena itu, wajar pula jika muncul gugatan dari publik, quo vadis gerakan mahasiswa pasca transisi kepemimpinan nasional ?
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)