Anda belum login :: 30 Nov 2024 18:27 WIB
Detail
ArtikelPelajaran dari dunia yang hiruk-pikuk.  
Oleh: [s.n]
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Tempo vol. 36 no. 25 (2007), page 32.
Topik: Demokrasi; Republik Indonesia Serikat; UUDS
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKPM
    • Nomor Panggil: T4
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelBanyaknya faktor yang mendukung suksesnya demokrasi parlementer pada 1950-an. Ada sisi positif dan negatif yang bisa disimak dari pengalaman ini. "Demokrasi liberal" di negeri ini lahir dari rangkaian kekecewaan. Empat tahun setelah proklamasi, berdasarkan keputusan Ronde Tofel Conferentie alias Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Negeri Belanda, Republik Indonesia diharuskan menambahkan kara "serikat" pada namanya. Persidangan yang dimulai pada 24 Agustus 1949 itu menyudutkan Bung Hatta, ketua delegasi Indonesia waktu itu.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)