Anda belum login :: 27 Nov 2024 04:06 WIB
Detail
ArtikelGejala Ketidakmerataan dan Kemiskinan Massal di Pedesaan : Kasus Dua Kecamatan di Kabupaten Aceh Besar  
Oleh: Pranadji, Tri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Analisis CSIS vol. 22 no. 6 (1993), page 462.
Topik: pedesaan; ketidakmerataan; kemiskinan massal
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA44.2
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelMenginjak dasawarsa 1990-an akhir pelita V dan memasuki era PJPT - II, gejala kemiskinan massal di pedesaan tampaknya belum sepenuhnya bisa diatasi. Dengan indikator yang konservatif, misalnya tingkat pendapatan ekuivalen 2100 kalori per kapita per hari, jumlah pendududk yang tergolong miskin di indonesia masih dalam bilangan puluhan juta jiwa (sekitar 27 juta jiwa). Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala kemiskinan yang relatif massal dan parah sebagian besar masih terdapat di pedesaan. Bersamaan dengan itu, masalah ketidakmerataan yang dinilai ekstrem hingga dewasa ini masih tetap disoroti secara serius oleh pakar ekonomi maupun sosiologi. Meluasnya gejala kemiskinan dan ketidakmerataan bukan hanya mengindikasikan belum sehatnya kehidupan sosial, tetapi juga sekaligus menunjukkan bahwa proses pembangunan nasional yang berwawasan kemanusiaan belum sepenuhnya mencapai hasil yang bisa dibanggakan, Secara teori bisa saja gejala kemiskinan dan ketidakmerataan dalam suatukehidupan sosial (misalnya masyarakat pedesaaan) dilihat secara terpisah. Namun dalam kajian empiris kedua gejala ini dapat dikemukakan sebagai proses sebab dan akibat. Demi proses pembangunan, kajian empiris yang mengetengahkan hal tersebut perlu diberi tempat yang lebih wajar..............
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)