Anda belum login :: 23 Nov 2024 11:23 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Tata Informasi Internasional Baru : Sebuah Masalah Demokrasi dan Pluralisme
Oleh:
Achmad, A.S.
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi:
Analisis CSIS vol. 22 no. 4 (1993)
,
page 364.
Topik:
pluralisme
;
tata informasi
;
internasional baru
;
masalah demokrasi
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
AA44.2
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Konferensi tingkat tertinggi gerakan non blok (KTT Non blok) ke-10 yang diselenggarakan di jakarta mempunyai makna yang sangat penting. Bukan terutama karena indonesia mendapat kehormatan untuk pertama kali menjadi tuan rumah dari konferensi itu dan seterusnya akan memimpin gerakan tersebut selama tiga tahun mendatang akan tetapi karena negara tempat konferensi kali ini yang dipandang sebagai salah satu pendiri dan pelopor gerakan non blok (GNB) telah memeproleh kepercayaan untuk menyelenggarakan summit meeting justru pada saat dunia dewasa ini telag mulai memasuki era baru, yang oleh deklarasi accra 1991 diharapkan akan semakin mengurangi konfrontasi dan sebaliknya terus mempererat dan meningkatkan kerja sama di antara bangsa-bangsa. Mata dunia kembali tertuju ke indonesia yang telah pernah mengukir sejarah sebagai tempat dasasila bandung berhasil dirumuskan dan yang kemudian mendorong serta menjiwai lahirnya GNB. Maka KTT Non Blok ke-10 membawa angin segar mengulangi kepeloporan indonesia untuk menjawab tantangan-tantangan baru yang bakal dihadapi oleh GNB ...........
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)